Menjadi model bagi Wildha Friestayoga, ternyata berawal dari iseng. Ia mengakui, terjun ke modelling sekitar tahun 2009 silam. Meski berawal dari iseng, namun sampai detik ini, ia sukses melakoni dunia foto-foto tersebut.
“Awalnya karena iseng saja sih, sempat diminta bantu sama teman kakak sebagai model untuk latihan fotografinya sekitar tahun 2009, dari situ mulai kenal sama beberapa komunitas foto di Kota Bandung. Tak lama dari situ, tiba-tiba ada yang kontak katanya untuk fotoshoot fotografer dari Jakarta, akhirnya nyoba beraniin diri untuk ambil, dan ini jadi job pertama dan pengalaman pertama saya saat itu dikasih uang jajan Rp.500.000,” beber Wildha Friestayoga kepada Harianjateng.com, Jumat (25/11/2016).
Buat ukuran anak kelas 1 SMA, kata dia, sudah lumayan banget, padahal fotonya tak seberapa cuma fotoshoot casual saja. “Mulai upload foto dan dikenalin teman sama management modeling namanya Floss Model yang diketuai Kang Andy Tresna di Bandung. Dari dia lah saya mulai dilatih mulai pose yang baik, cara berpenampilan, cara bergaul dengan orang-orang di dunia modeling dan fotografi, sampai belajar runway,” beber perempuan kelahiran 1 April 1993 tersebut.
Sukses Geluti Modelling
Beruntungnya, kata dia, saya ditemukan management yang benar-benar tak ngejar materi. “Saya masuk managemnt tanpa bayar, saya dilatih tanpa bayar, malah saya kebanjiran job dari sana mulai dari sebagai model make up, majalah, fashion, musik sampai musik video atau video clip I’m So Blessed,” tandasnya.
Kalau bicara soal target, lanjut dia, kayaknya dari awal saya cuma hobi, makanya tak terlalu muluk-muluk ingin terkenal atau ingin jadi artis. “Saya tipe orang yang tak mau apa yang saya punya itu tak bermanfaat, ketika saya tahu saya berpotensi jadi saya tak mau menyianyiakan potensi yang ada. Soal terkenal, jadi model ternama atau jadi artis itu sih bonus buat saya, yang jelas cari pengalaman saja di hal yang emang saya suka,” imbuh pemilik tinggi badan 165 cm tersebut.
Untuk mencapai impiannya, ia mengaku terus berlatih dan melakukan sejumlah hal. “Usahanya ya terus berlatih karena jadi objek foto itu tak se enteng kelihatannya, mulai dari postur harus bagus, dan mata kita harus hidup saat difoto, itu yang susah kalu tak biasa. Jadi ya latihan, jalin link ke sana-sini, dan yang paling penting tetap jadi diri sendiri biar tak gampang kebawa arus yang tak jelas,” tegasnya.
Dari pengalaman pemotretan dan sejumlah hal di entertain, ada beberapa yang menarik untuk disimak. Tercatat, ia pernah melakukan pemotretan Majalah Java Wedding 6 edisi (MUA berbeda), lalu Majalah Bluebird sebagai model makeup flawless, photoshoot portofolio MUA Bandung-Jakarta, Majalah Musik sebagai model alat musik banjo khas Indonesia.
Selain itu juga ia pernah mengikuti bebrapa Catalogue Fashion Video, Iklan Samsung A5 2016, Youtube AIA, Musik Video Clip Delon (Widuri), Musik Video Clip Marcell Cinta Mati, Bisa Kau percaya, Musik Video Saleena Band Nagaswara Kutak Sanggup Hidup Tanpamu dan Alexander Ernes Merindumu.
Harapan di tahun 2016 maupun tahun 2017 ke depan, ia mengaku punya impian sederhana. “Tak muluk-muluk sih, semoga tahun ini masih tetap diberi kepercayaan sama Allah untuk berkarya. Yang pasti kalau sekarang lagi mau urusin badan dulu biar enak lagi, secara baru saja lahiran anak pertama Mei kemarin,” pungkasnya di sela-sela kesibukan sehari-hari. (Red-HJ99/Foto: dok-pribadi).