Kendal, HarianJateng.com- Pembukaan dan peresmian Caffe Samudra di Pelabuhan Tanjung Kendal pada Jumat malam (25/11/2016). Caffe Samudra tersebut, dipastikan bebas dari minuman beralkohol.
Didasari sebuah rasa kepedulian untuk ikut serta memajukan Kendal, Kholik Syarif Hidayatullah yang biasa di sapa dengan Dayat melakukan sebuah terobosan dengan inisiatif membuka Caffe di area Pelabuhan Kendal, “CAFFE SAMUDRA”, itulah brand yang di sematkan untuk mengenalkan kepada masyarakat.
Pembukaan dan peresmian Caffe Samudra diawali dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan memotong tumpeng bersama-sama. Acara tersebut di hadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal Subarso, Kepala Desa Wonorejo, tokoh masayakat setempat dan juga beberapa komunitas Kepemudaan dan komunitas Jepp.
Subarso Kepala Dishub KabupatenKendal dalam sambutanya menyampaikan, “dibukanya caffe ini sebagai pelengkap keberadaanya suatu pelabuhan karena pelabuhan ini bukan hanya pelabuhan penyebrangan saja tetapi juga pelabuhan pariwisata karena pangsa pasarnya turis maka dari itu nantinya juga banyak turis yang akan datang kesini , untuk sekedar berwisata ataupun yang sedang menjalankan bisinis di KIK (Kawasan Industri Kendal)”, ujarnya
Dalam sambutanya Dayat juga menyampaikan Caffe Samudra ini adalah caffe biasa yang menyediakan berbagai minuman dan menu makanan seperti, munuman kopi maupun teh dan hidangan makanan lainya, dan saya pastikan caffe ini jauh dari minuman alkohol.
“Karena caffe ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai masyarakat Kendal supaya keberadaan pelabuhan Kendal semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadikan pelabuhan Kendal sebagai pilihan ketika ingin melakukan perjalanan bahari baik ke Kumai maupun ke Karimun Jawa, karena pada dasarnya pelayanan perjalanan bahari dari pelabuhan Kendal memiliki kelebihan tersendiri yaitu, waktu tempuh yang lebih cepat dengan selisih waktu sekitar dua sampai tiga jam perjalanan di banding dengan pelabuhan lainnya”, jelasnya.
Dayat juga menambahkan, terkait target omset dan profit dengan kondisi pelabuhan saat ini Dayat menjelaskan bahwa dia tidak berfikir tentang profit dulu, karena akan sangat sulit mencapai BEP (Break Event Point).
“Dengan kondisi pelabuhan yang sepi pengunjung dan penumpang ini saya tidak berfikir tentang pendapatan tetapi kami lebih berorientasi bagaimana pelabuhan Kendal bisa di kenal masyarakat luas baik lokal maupun luar daerah, sehingga bila pelabuhan rame insyaallah profit akan mengikuti”, jelasnya.
Dayat juga mengajak Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta bersama-sama memberikan suport untuk membangun Kendal, sehingga dengan Keberadaan pelabuhan Kendal , mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.
“Di harapkan dengan adanya Cafe Samudera ini dapat menghilangkan rasa jenuh dan bosan para penumpang saat menunggu keberangkatan kapal, dan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas yang akan melakukan perjalanan ke Kumai maupun ke Karimun Jawa dengan KM Expres Bahari yang telah di operasikan beberapa bulan lalu”, tambahnya.
Kedepan Dayat bertekad akan menghidupkan suasana pelabuhan Kendal dengan lebih sering mengajak komunitas-komunitas lain untuk sering berkumpul di Cafe Samudra, baik sekedar nongkrong maupun rapat-rapat resmi. Agar kedepanya pelabuhan Kendal semakin rame dan di kenal oleh Masyarakat luas, dengan pelbagai fasilitas yang akan terus di kembangkan. (Red-HJ99/HERI).