Oleh Muhammad Tiffani Khairu Sufa
Penulis adalah Gubernur terpilih BEM FIKKES 2016/2017 dan Ketua Orasi Mahasiswa FIKKES 2016/2017
Dinamika dan polemik terjadi di mana mana dari kelas ke kelas, angkatan ke angkatan, bahkan lingkup ormawa saling jegal demi kepentingan dan memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa Universitas muhammadiyah semarang yang ke – 9 periode 2016/2017.
Isu isu miring dan bahasa bahasa propokatif dengan alasan tidak jelas sengaja di munculkan untuk mengelabui kawan kawan mahasiswa baru apalagi akhir akhir ini banyak ketua ketua organisasi mahasiswa intra kampus yang terjun langsung menjadi juru kampanye pasangan calon nomor satu maupun nomor dua sehingga membuat adek adek mahasiswa bingung dengan pasangan calon dan bertanya tanya yang cerdas sebenarnya pasangan calonnya atau juru kampanye nya ? ini penuh tanda tanya karena semua hanya sekedar gagasan progres yang di tawarkan kepada khalayak mahasiswa.
Saya berharap semua mahasiswa bersikap arif dan bijak memilih tanpa intimidasi dari siapapun olehnya itu saya menghimbau semua mahasiswa FIKKES agar menggunakan hak pilihnya dengan baik, karena doktrin yang dibangun di mahasiswa FIKKES adalah doktrin yang pragmatis dan menghilangkan semangat kekeluargaan keluarga besar mahasiswa FIKKES sebagai upaya memecah rasa persatuan dan kesatuan keluarga besar mahasiswa FIKKES, olehnya itu mahasiswa FIKKES selayaknya bersatu bagaikan bangunan yang kokoh agar terlihat megah dan gagah kawan kawan jangan terpropokasi isu isu yang tidak jelas dan tidak ada buktinya, dan saya ingatkan kepada Bapak Presiden Mahasiswa Armanto Abas dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Semester VII untuk tidak berkampanye dalam mendukung salah satu pasangan calon daan tetap memegang teguh amanat konstitusi Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tanggah BEM Universitas.
Kita bisa melihat pasangan calon presiden dari gaya bicaranya berbobot apa tidak, wibawa apa tidak, program kerja nya relevan apa tidak, memahami arah gerak BEM apa tidak, karena yang kita butuhkan adalah program kerja yang real dan sesuai tugas dan fungsi kelembagaan Badan Eksekutif Mahasiswa, program kerja tidak usah muluk muluk yang penting tepat sasaran efektif mengingaat waktu hanya satu tahun dan tugas seorang Presiden mahasiswa sangat banyak jadi tidak membutuhkan program kerja menurut hemat saya 3 program kerja sudah cukup kalau dari ke 3 program kerja resebut sifatnya program baru dan kreatif atau kebutuhan mendasar mahasiswa itu lebih baik dari pada banyak karena mahasiswa butuh bukti bukan janji.
Satu hal yang di tunggu adalah tentang satu kesempatan selama satu tahun kedepan dan harus satu tujuan dalam satu kesatuan membangun perubahan Universitas muhammmadiyah Semarang lebih baik lagi. Arif dan bijaksana melayani tanpa pamrih, mengayomi dengan tulus, demi mahasiswa adil makmur dan sentosa .
Hidup mahasiswa !!!