Semarang, Harianjateng.con -Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng menilai tingkat kerawanan dalam Pilkada serentak 2017 di Jawa Tengah lebih rendah dibanding dengan Pilkada 2015.
Hal itu sesuai dengan pengawasan yang telah dilakukan Bawaslu melalui perwakilan di tingkat daerah pelaksanaan Pilkada per November-Desember.
“Yang musti diwaspadai bersama yaitu adanya pelanggaran berupa praktik politik uang juga terkait kualitas penyelenggara dan saat pemungutan. Ini potensi-potensi yang mungkin saja terjadi di Pilkada mendatang,” papar Johana Anggota Bawaslu dalam Rakor Persiapan Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilkada Serentak di Kantor KPU Jateng, Kamis (21/12/2016).
Sejauh ini Bawaslu baru menemukan potensi pelanggaran di Kabupaten Pati yaitu adanya dugaan kampanye ditempat pendidikan.
“Kemarin kami menerima laporan adanya kampanye dilakukan disebuah sekolah di Pati oleh pasangan calon. Jadi dugaan laporan pelanggaran akan kami dalami terlebih dahulu,” jelasnya.
Terhadap potensi masalah dalam pemungutan penghitungan suara Bawaslu akan bekerjasama dengan petugas pemilu sampai ditingkat TPS untuk mengawasi.
“Sebenarnya aroma money politik lah yang saat ini menggelora. Jadi ini juga berkaitan dengan SDM,” katanya
Dikatakannya untuk mengantisipasi tingginya pelanggaran Pemilu pihaknya akan memetakan TPS khusus yang berpotensi rawan dengan pengawasan khusus.
“Kerjasama dengan LSM dan NGO telah kita jalin. Sayangnya lembaga pemantau yang belum mendaftar,”ungkapnya. (Red-HJ99/Hrs).