Semarang, Harianjateng.com – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan penghargaan kepada Elektronik gamelan (E-gamelan) Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang. Kemenristekdikti, menobatkan Udinus sebagai Perguruan Tinggi yang turut berpartisipasi melestarikan warisan budaya dengan menemukan dan mengembangkan hasil riset E-Gamelan atau Elektronik Gamelan. Penghargaan tersebut diterima baru-baru ini di auditorium gedung BPPT II, Jalan Thamrin, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut lantunan Saron, Peking, Bonang barung, Bonang penerus, Gong, Kenong, Demung dan Slenthem dalam layar tablet dimainkan tim Udinus dihadapan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti), beberapa kepala daerah, pimpinan industri, rektor beberapa perguruan tinggi dan tamu undangan lainnya.
Selain itu juga, E-gamelan di tunjuk untuk membuka acara Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ristekdikti tahun 2016. Acara tersebut meliputi deklarasi pusat unggulan iptek, apresiasi BPPD berkinerja utama, penyerahan sertifikasi akreditasi pranata litbang dan apresiasi industri pemanfaatan hasil litbang unggulan PUI.
Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah Egamelan Udinus yang diserahkan langsung oleh menteri Ristek Prof. Dr. Muhammad Nasir. M.Si., Ak., Ph.D kepada tim Udinus diwakili wakil rektor Udinus Bidang Kemahasiswaan Dr Kusni Ingsih,MM. “Merupakan suatu kebanggaan luar biasa bagi kami sudah diundang hadir disini dan menerima piagam penghargaan ini” ujar Kusni usai prosesi penerimaan penghargaan.
Sementara itu, Muhammad Nasir dalam kesempatan tersebut merasa bangga dan memberi apresiasi atas capaian Egamelan. “Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan yang diterima oleh seluruh pihak, Egamelan adalah salah satu wujud menjaga budaya” ucap Muhammad Nasir disela penyampaian materinya. Ia mengharapkan nantinya tidak hanya Udinus yang mengembangkan riset dibidang kesenian, tetapi juga universitas lainnya.
Seperti diketahui,Egamelan Udinus memperoleh dana hibah Dikti di tahun 2009/2010 untuk mengembangkan lebih lanjut karya penelitiannya. Untuk memperoleh hasil terbaik terkait suara gamelan,tim dari Udinus juga melakukan proses perekaman gamelan pusaka dari keraton Surakarta dan Yogyakarta yang merupakan cikal bakal gamelan yang kini terus dilestarikan.
“Tujuan kami ingin meningkatkan sikap afektif anak muda sehingga mereka kita giring mengenal gamelan, Apalagi saat ini gamelan cukup sulit ditemui karena harga pembuatannya yang relatif mahal dan tidak semua Perguruan Tinggi memilikinya” jelas Dr Tyas Catur Pramudi SSi, M.Kom koordinator tim E-gamelan. (Red-HJ99/Hms).