Festival Komukino, Wahana Aksi Kreasi dan Inovasi Jawa Tengah Sae

8
Suasana Festival Komukino di halaman Stadion Diponegoro, Jalan Ki Mangunsarkoro Semarang.

Semarang, Harianjateng.com – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang, kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan Festival Komukino. Festival bertempat di halaman Stadion Diponegoro, Jalan Ki Mangunsarkoro Semarang, yang dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai.

 

Festival Komukino ke-5 mengambil tema Jawa Tengah Sae, yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan Jawa Tengah. Dengan menggandeng 6 eks karisidenan Jawa Tengah yang di dalamnya terdapat 35 kabupaten/kota, Festival Komukino menghadirkan beragam acara seperti Festival Kuliner, Festival Batik, Festival Dolanan tradisional, Talkshow, dan berbagai perlombaan yang dipuncaki pada Minggu 8 Januari 2017.

 

Acara yang digelar sebagai bentuk aplikasi mata kuliah Komunikasi Pemasaran, Manajemen Acara, dan Internal Eksternal Public Relations, sepenuhnya merupakan hasil kerja mahasiswa dengan berbagai macam kreasi dan inovasi.

 

Acara di resmikan langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Bapak Urip Sihabudin, S. H, M.H. Selain itu Festival komukino juga menghadirkan tokoh muda inspiratif, Perancang Busana Kebaya Intan Avantie, Ketua HIPMI Hani Hapsari Ramayana, dan Atlet renang internasional Zefaya Asih Setyorini, sebagai pembicaraTalkshow yang mengangkat tema ‘Peran anak muda dalam mengembangkan potensi Jawa Tengah di kancah nasional maupun internasional’.

 

Amelia Tias Hapsari Ketua “5th Festival Komukino 2017” mengatakan bahwa acara ini diharapkan agar masyarakat. “Khususnya generasi muda kita dapat merasa bangga dan tidak melupakan budaya tradisional yang pernah ada,” beber dia.

 

Rangkaian acara festival komukino juga dilengkapi dengan charity yang merupakan cirri khas kegiatan tahunan ini. Dengan tajuk peduli dan berbagi, kegiatansosial tersebut ditujukan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dan berkebutuhan khusus. Dana yang dikumpulkan melalui charity akan disalurkan langsung ke yayasan panti asuhan dikota Semarang.

 

Terlihat juga banyak pengunjung yang datang dalam acara ini. “Kami ingin acara ini dikembangkan dan dilakukan beberapa kali dalam setahun, karena dirasa mampu melestarikan budaya yang ada di Jawa Tengah,” ujar Fahmi (30) salah satu pengunjung Festival Komukino. (Red-HJ99/Hms).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here