Demak, Harianjateng.com – Komunikasi dan koordinasi cepat penanggulangan bencana melalui radio komunikasi di lingkup kerja Kodim 0716/, sudah sebulan lebih tidak berjalan.
Pasalnya, perangkat radio repeater penyambung komunikasi radio dua arah jarak jauh yang dibangun dan difungsikan Kodim 0716/Demak dua tahun lalu, sejak akhir November 2016 mengalami kerusakan dan hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.
Sistem komunikasi dan koordinasi penanggulangan bencana melalui radio komunikasi dua arah dibantu stasiun repeater Kodim 0716/Demak, sebelumnya terpantau selalu aktif siaga 24 jam tanpa mengenal libur.
Perangkat tersebut biasa dipergunakan aktif oleh para anggota Kodim 0716/Demak, tim reaksi cepat dari berbagai unsur, serta petugas pemantau kebencanaan BPBD Demak pemegang radio, untuk mendukung komunikasi dan koordinasi cepat dengan petugas piket Kodim 0716/Demak maupun Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana di sekretariat BPBD Demak.
Komunikasi radio antarpemegang radio frekuensi Kodim Demak di berbagai penjuru wilayah Kuningan serta petugas piket di Pusdalops PB dan jajaran petugas teknis di BPBD Kuningan itu, terhubungkan lancar dengan bantuan satu stasiu repeater (perangkat pancar ulang).
Namun, satu-satunya stasiun repeater tersebut sejak akhir November 2016 mengalami kerusakan, dan sekarang,Senin (23/01/2017) sudah diperbaiki.
Untuk itu dalam hal ini Kodim 0716 Demak, sudah memasang “Radio Komunikasi stasiun pancar ulang dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana” dengan Repeater + link (Motorolla CDR 500 sebagi Server utama) yang dipasang di tower PT.Sukun Kudus di desa Colo Kec.Dawe Kab.Kudus. Perbaikan radio tersebut bertujuan untuk memperlancar hubungan antara satu pihak dengan pihak yang lainnya.
Dandim 0716 Demak, Letkol Inf Agung Udayana, melalui Pasiter Kodim Kapten Inf Mulyadi ketika dikonfirmasi tentang perbaikan radio pemancar ulang ini mengatakan bahwa saat ini Kodim 0716 Demak telah memiliki 2 buah Repeater, masing-masing dipasang di tower milik PT.IBS serta di tower Gunung Muria dengan Repeater + link (Motorolla CDR 500 sebagai sutama) yang bisa digunakan sebagai sarana komunikasi dalam operasional.
“Ini hal yang sangat bagus, sehingga kedepan mengenai pelaksanaan operasional dalam hal komunikasi akan lebih lancar. Apa lagi menjelang musim penghujan dalam tanggap bencana banjir. Oleh karena itu direncanakan pemasangan alat Komunikasi tersebut bisa rampung dan dapat dipergunakan sebelum datang musim penghujan,” ujar Mulyadi.
Ia menjelaskan, dengan adanya radio komunikasi akan mempermudah kelancaran untuk berkomunikasi, karena komunikasi yang baik merupakan salah satu faktor yang penting dalam mewujudkan kinerja aparat teritorial dalam hal ini Babinsa dalam memberikan informasi.
“Semoga dengan adanya radio ini bisa bermanfaat untuk kita dan semua masyarakat, selain itu peran serta masyarakat juga sangat penting,” ungkap Pasiter Kodim.(Red-HJ99/pdm).