Kendal, Harianjateng.com- Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Kendal bekerjasama dengan BPC HIPMI Kendal dan DPD KNPI Kendal, kembali mengadakan pelatihan Kewirausahaan Sekolah Bisnis Kendal (SBK) Tahun 2017, Rabu (29/11/2017) bertempat di Rumah Makan Lumintu Kendal, Jawa tengah.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Bidang Pemuda Disporapar Kendal Sutrisno, S.Pd., Sri Wahyuni, S.Sos bidang pemuda Disporapar Kendal. kegiatan itu diikuti sebanyak 50 orang peserta para memuda Kabupaten Kendal. Hadir sebagai pemateri dihari pertama yaitu Irwan Yudianto, S.Pd., M.Si, Ketua DPD KNPI Nanang Husni Faruq, BPC HIPMI Kendal dan Ardian Juniarko dari Omah Sedekah.
Disampaikan oleh Sutrisno bahwa pelatihan ini difokuskan untuk pembelajaran tentang Digital Entrepreneurship, Managemend, Internet Marketing dan Desain Grafis – Branding Logo. “Pelatihan kali ini dilakukan selama tiga hari, dimulai dari hari ini tanggal 29 November 2017 – 1 Desember 2017 dengan mengangkat tema “Membangun pemuda mandiri, kreatif, inovatif dan berdaya saing di era melenial”, ujarnya.
Dalam menyampaikan meteri yang pertama tentang pemasaran, Irwan Yudianto mengatakan bahwa usaha apapun itu yang terpenting adalah pemasaran. “Pemasaran itu menjadi ujung tombak dari segala usaha kita, karena jalan dan tidaknya suatu usaha tergantung dipemasaran,” ungkapnya.
Lanjut Irwan, menurutnya dalam menjalankan bisnis harus punya keseriusan dan didasari dengan sikap ramah tamah terhadap para konsumenya, baik jadi membeli produk maupun tidak. “Buat konsumen yaman dan senang dulu dengan pelayanan yang kita berikan, saat konsumen sudah merasa nyaman kita tawarkan produk yang dibutuhkan konsumen, pasti si konsumen akan membeli barang yang kita jual,” katanya.
Irwan juga menyampaikan, sebelum menawarkan produk usahanya para peserta diminta mempelajari dulu produk-produk yang dijual baik kekurangan dan kelebihannya. Dan bila banyak kekurangan harus berani memperbaiki produk-produk yang dimilikinya agar tidak mengecewakan para konsumen yang sudah membeli.
“Kenali dan dekati konsumen agar ada interaksi, supaya kita dapat mengetahui konsumen itu pelit, judes, atau orangnya baik hati. Kita juga harus percaya diri, karena dengan percaya diri kita bisa berkomunikasi secara leluasa dengan konsumen untuk menyampaikan bahwa barang yang kita pasarkan berkualitas dan tidak kalah bersaing dengan yang lain. Bersikap sopan santun dan bahasa yang bagus terhadap para konsumen juga menarik perhatian konsumen untuk membeli,” tambah Irwan.
Sampai saat ini kegiatan masih berlanjut dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan pemateri.
Red-HJ99/Heri