Kendal, Harianjateng.com – Hasil panen buah jambu biji yang selalu melimpah ruah di Kabupaten Kendal, khusunya pada daerah Kecamatan Sukorejo, Patean, Plantungan dan Pageruyung. Hal itu membuat para perusahaan tertarik untuk berkerja sama dengan para Petani Jambu biji di Kabupaten Kendal.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Kantor Bapermasdes Kabupaten Kendal, Subaedi. Dirinya mengatakan bahwa dirinya dan para Kades di wilayah kecamatan tersebut telah melakukan pertemuan dengan satu perusahaan minuman nasional untuk membicarakan kerjasama yang nantinya akan dijalin.
“Sudah ada 8 desa yang ikut dalam perbicaraan kerjasama itu. Nantinya juga dibentuk dua Badan Usaha Bersama Desa ( Bumdes) agar mempermudah koordinasi dengan para petani,” ungkapnya Subaidi.
8 desa tersebut diantaranya Desa Plososari, Mlatisari, Pakisan Pagersari, Kalipakis, Pesaren, Trimulyo, dan Bringinsari.
Dirinya menambahkan saat ini perusahan tersebut dan desa sedang mendiskusikan mengenai detail dalam perjanjian yang dibuat. Bahkan perusahaan tersebut akan membangun pabrik pengelolahan tahap pertama di Kendal agar mempercepat proses pengolahan. “Namun petani tetap diperkenankan untuk menjual buah mereka kepada pengepul agar stok buah segar dipasar tetap ada,” katanya.
Salah Satu desa yang hadir dalam pembahasan tersebut yaitu Desa Plososari. Suwardi Kades Plososari menuturkan, tanaman jambu biji di desanya sangatlah melimpah. Tak ada waktu khusus untuk memanen, pasalnya jambu biji di daerahnya dapat dipetik kapan saja. “Harga jual jambu biji sangatlah fluktuatif, Harga dari petani kisaran dari 1500 hingga 5000.,” ujarnya.
Dengan kerja sama ini akan membuat harga buah jambu biji jauh lebih stabil dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Dalam sebulan, petani jambu di Kendal sendiri dapat memanen buah jambu biji sebanyak 2410 ton. Hasil yang sangat banyak. Karena pemetikannya sendiri dapat dilakukan dua kali dalam seminggu,” jelasnya.
Red-HJ99/Heri