Kendal, Harianjateng.com- Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Quran bersama Padepokan Harimau Putih menggelar Haul Hadratussyekh KH. Hasyim Asyari dan doa bersama untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa malam (22/05/2018) bertempat di Aula Ponpes Hidayatul Quran Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Acara tersebut dimulai dengan sambutan dari Ketua Ponpes Hidayatul Quran Ali Masduqi dan dilanjut dengan Tahlil yang dibawakan oleh ustadz Mukhlis, serta mujahadah istighosah Alkaromah dan Mauidhoh Hasanah yang langsung dipimpin oleh Gus Tommy S.H., selaku Pengasuh Pondok Pesantren.
Dalam pemaparanya Gus Tommy menyampaikan, “sebagai santri dan masyarakat muslim kita jangan lupa dengan Jas Merah yaitu jangan melupakan sejarah, terlebih Jas Hijau yang berarti jangan sekali-kali menghilangkan atau melupakan jasa-jasa para ulama, dimana kita ketahui bersama bahwa perjuangan dalam memerdekaan NKRI bukanlah hal yang mudah, tidak hanya tenaga dan pikiran saja yang dikorbankan, akan tetapi dulu para Ulama dan Waliyullah memperjuangkan NKRI ini juga mempertaruhkan jiwa dan raganya.”
Lanjut Gus Tommy, “Contoh hadratussyekh KH. Hasyim Asyari, beliau selain pendiri Nahdlatul Ulama juga sebagai pahlawan nasional yang tak pernah lelah dalam melawan penjajahan di bumi pertiwi, dengan resolusi jihadnya yang mampu menggerakan hati rakyat Indonesia untuk bersatu padu membela tanah air,” jelasnya.
“Hubbul Wathon minal iman yang berarti cinta tanah air adalah sebagian dari iman, membela tanah air adalah jihad dan menjaganya adalah kewajiban kita. Tentunya sebagai pemuda hendaklah kita mengisi kemerdekaan bangsa ini yang dulu telah diperjuangan oleh para leluhur kita dengan hal-hal ataupun dengan kegiatan yang positif dan baik,” ajak Gus Tommy
Menurut Gus Tommy, generasi muda jangan sampai mudah dihasut dan diadudomba oleh golongan-golongan yang ingin memecah belah bangsa ini. Kita harus sadar bahwa NKRI harga mati, dan santri adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara ini.
Gus Tommy juga berpesan, “sebagai warga negara yang baik dan berbudi luhur, marilah kita jaga kebhinekaan menghormati perbedaan dan menjaga persatuan di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bawah sampai atas, bergotong-royong, bersatu padu, berkarya untuk kemajuan NKRI tercinta kita.”
Dalam acara tersebut Gus Tommy mengisahkan tentang mbah buyutnya, yaitu KH. Syarbini bersama KH. Ibrahim Kranggan Ketua Laskar Hizbullah Kabupaten Kendal yang pernah berkunjung ke penjara hadratussyekh KH. Hasyim Asyari, bahwa KH. Syarbini pernah mendapatkan pesan dari beliau KH. Hasyim Asyari agar jangan pernah berhenti dalam berjuang untuk rakyat meskipun darah dan nyawa taruhanya, serta selalu bersikap baik dengan siapapun meski berbeda agama dan kepahaman, karena islam itu adalah rahmatan lil ‘alamin. Islam yang baik bukanlah mereka yang suka berpecah belah, tapi muslim yang baik adalah saling memahami perbedaan dan bahu membahu dalam kebaikan.
Dalam kisah tersebut secara nasab KH. Syarbini masih saudara dengan KH. Hasyim Asyari yang sama-sama keturunan dari Sunan Giri bin Syaikh Maulana Ishaq.
Kegiatan itu diakhiri dengan sholawat badar dan menyanyikan lagu bagimu negeri.
Red-HJ99/Heri