Purworejo, Harianjateng.com – Sebagai upaya meningkatkan potensi lokal pohon manggis yang keberadaannya mudah tumbuh dan buahnya banyak hanya dimanfaatkan buahnya saja di daerah Kabupaten Purworejo, mahasiswa Program Studi pendidikan guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo (PGSD UMP), memanfaatkan kulit manggis untuk pencegahan dan pengobatan kanker.
Disampaikan Kusuma Ardi Wijaya Ketua Tim Program Kreatifitas tersebut menciptakan inovasi baru jelly dari kulit manggis dengan diberi nama JELITA (Jelly kulit Manggis). Dalam pelaksanaannya turut dibantu oleh Inova Istirohah, Dewi Yuli Setyoningrum, Ika Khoirunisa dan Aditya setiyawan sebagai anggota tim.
“Produk inovasi ini juga telah ditampilkan dalam acara Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) di Universitas Muhammadiyah Purworejo yang bertemakan Menjadikan mahasiswa yang inovatif untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkelanjutan menuju PIMNAS 2019 pada bulan Mei lalu,” kata Kusuma Ardi Wijaya pada Sabtu (07/07/2018).
Di dalam event ini para mahasiswa melakukan pameran produk lokal hasil kreasi inovasi salah satunya produk jelly yang mempunyai khasiat obat pencegahan kanker .
Tanaman Manggis masuk dalam tanaman tropis yang berasal dari Semenanjung Malaya dan menyebar ke kepulauan Nusantara. Kulit manggis mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan, anti proliferativ, dan antimikrobial. Selain itu, dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa ekstrak kulit manggis memiliki antioksidan sangat kuat hal ini dibuktikan pada fraksi pelarut baik fraksi metanol, etanol, dan etil asetat memiliki EC50% kurang dari 50. Dan aktivitasnya lebih besar jika dibandingkan dengan antioksidan yang menjadi balangko.
Fraksi Metanol mempunyai nilai EC50% yang lebih kecil yaitu 8,00 mg/L, berarti mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih besar dibanding dengan fraksi etanol dengan nilai EC50% sebesar 9,26 mg/L dan etil asetat yang memberikan nilai EC50% sebesar 29,48 mg/L. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rendemen ekstrak kasar antioksidan yang dihasilkan terlihat bahwa pada fraksi metanol memiliki nilai rendemen yang terbesar yaitu 22,27% kemudian diikuti oleh fraksi etanol 18,99% dan fraksi etil asetat 11,54%.
“Produk JELITA dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Selain sebagai makanan herbal juga sebagai jajanan sehat untuk anak-anak. Diharapkan produk inovasi baru, yaitu JELITA dapat makin dikenal di selutuh kalangan sebagai makanan herbal sekaligus sebagai upaya pencegahan kanker,” ungkap Kusuma Ardi Wijaya.
Red-HJ99/ Hi
