P3A Kecamatan Kokap Manfaatkan Pertemuan Pertama dengan Halal Bihalal

0

Kulonprogo, Harianjateng.com- Pusat pembelajaran perempuan dan anak (P3A) Kecamatan Kokap telah ada sejak tahun 2014 di 3 desa, yaitu P3A putri menorah Desa hargotirto, p3a serkar melati Desa Hargorejo dan P3A anggun Desa Kelirejo. Kelompok perempuan binaan dari mitra wacana ini terbentuk karena adanya keprihatinan terhadap isu isu trafficking yang dialami oleh para buruh migran yang ada dikecamatan kokap. Selain isu trafficking p3a yang beranggotakan ibu ibu dari eks buruh migran ini juga berjuang memberikan edukasi tentang KDRT, kesetaraan gender dan juga parenting.

Pada hari Minggu, (08/07/ 2018) P3A se-Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, mengadakan Halal Bihalal dengan seluruh anggota yang dihadiri oleh Kepala Desa Hargotirto, anggota karang taruna serta KKN dari UIN Sunan Kalijaga.

Kegiatan pertama setelah lebaran ini dimanfaatkan peserta yang hadir untuk saling bermaaf maafan dan juga untuk mempererat tali persaudaraan diantara mereka. Ketua P3A Desa Hargotirto putri manoreh ibu supartini yang kebetulan sebagai tuan rumah untuk pertemuan tersebut sangat senang, karena acara tersebut berjalan lancar sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Pertemuan yang dihadiri sekitar 26 orang dimulai dari jam 10.00 – 13.00 Wib dengan menyampaikan laporan kegiatan terlebih dahulu oleh ketua panitia kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Hargotirto, Bapak Sabarno. Dalam kesempatan itu Bapak Sabarno menyampaikan “dengan adanya P3A putri manoreh di Desa Hargotirto khususnya membawa banyak sekali dampak positif bagi masyarakat. Sudah banyak sekali kerja nyata yang dilakukan oleh P3A, mulai dari kegiatan pembelajaran dengan masyarakat, melakukan sosialisasi dipertemuan PKK dan juga mengadakan beberapa pelatihan entrepreneurship bagi anggotanya. Dengan berbagai kegiatan tersebut perempuan eks buruh migran khususnya di desa menjadi lebih berdaya.”

“Diharapkan dengan adanya pendampingan dari mitra wacana ini perempuan desa yang tergabung dalam p3a putri manoreh dapat menularkan dan mengedukasi perempuan yang ada di pedukuhan lain,” harap Kepala Desa Hargotirto.

Selain itu, Restu Bhaskara selaku pendamping p3a Kecamatan Kokap juga menekankan bahwa Kulon Progro nantinya akan dibangun bandara bertaraf internasional yang berdapak pada pesatnya tempat wisata dan hiburan. Hal ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga akan berdampak meningkatnya praktik – praktik trafficking terhadap perempuan di kulon progo.

“Untuk itu P3A mempunyai peran strategis dalam melakukan edukasi terhadap masyarakat sebagai langkah preventif untuk menekan praktik trafficking dan melakukan kerja kerja jaringan dalam mengkampanyekan tentang isu perlindungan terhadap perempuan dan anak,” tambah Restu Bhaskara.

Red-HJ99/Hi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here