Semarang, Harianjateng.com– Tabuhan jimbe dan sorak sorai anak-anak menggema di SOS Children’s Village Semarang, Jawa Tengah menyambut para pejuang yang berhasil menyelesaikan misi mulia, berlari 150 KM untuk pendidikan anak-anak Indonesia pada Minggu (12/08/2018) bertepatan dengan Hari Pemuda Internasional.
Dengan semangat #JadikanAnakMudaHebat, perjuangan yang dimulai pada pukul 10.00 WIB tanggal 10 Agustus 2018 kemarin dari Monumen Serangan Umum 1 Maret ini selesai ditempuh para pelari dalam waktu 38 jam.
Jalan panjang dan terjal ditempuh para pelari. Lelah dan payah menjadi bagian dari perjalanan mereka. Kata menyerah berkali-kali terngiang, namun semangat menuntaskan misi mulia serta suara anak-anak yang menggema di hati mereka menjadi pecut untuk terus melangkah. Setiap langkah mereka diperuntukkan bagi 2.200 anak muda (15-24 tahun) di SOS Children’s Villages Indonesia agar mereka bisa menempuh pendidikan yang memadai sebagai bekal mereka kelak.
“Angka 2.200 bukanlah angka yang kecil. Namun, kami ingin mereka semua bisa mendapat dukungan maksimal terutama dalam hal pendidikan, sehingga mereka bisa mendapat pekerjaan yang layak kelak dan menjadi pribadi yang mandiri. Dukungan dari semua pihak tentu sangat kami harapkan. Kami beruntung bisa bertemu para pelari yang luar biasa ini. Meski panas terik dan dingin malam menusuk, mereka tetap melangkah menuju finish. Rasa terima kasih rasanya tak cukup untuk membalas perjuangan mereka,” ungkap Gregor Hadi Nitihardjo, National Director, SOS Children’s Villages Indonesia.
Pelari tercepat kategori individual dalam ajang ini, Sudiyar, finish dalam 23 jam 36 menit 51 detik sekitar pukul 9 malam tanggal 11 Agustus 2018. Di kategori yang sama, Iriyanti Harun, tercatat sebagai pelari wanita tercepat yang berhasil finish dalam waktu 28 jam 18 menit 5 detik. Sementara itu, di kategori relay 75-75 KM, tim Maya Indriani Santoso dan Hendy Pradana Putra berhasil menyelesaikan misi dalam waktu 26 jam 38 menit 5 detik. Di kategori relay 40-35-40-35 KM, Muhammad Said, Kamil, Hermayanto, dan Eko Hadi Waluyo menjadi tim tercepat dengan waktu 21 jam 21 menit 7 detik. Dengan demikian, Eko Hadi Waluyo menjadi pelari pertama yang mencapai garis finish.
Sementara itu, dari sisi fundraising, sampai saat finish selesai, terkumpul dana sebesar Rp 1.625.048.012. Nicky Hogan menjadi fundraiser tertinggi sampai saat ini. Donasi masih terus dibuka melalui Kitabisa.com/runtocare sampai 31 Agustus 2018. SOS Children’s Villages Indonesia mengajak publik untuk bersama mendukung pendidikan anak muda dan #JadikanAnakMudaHebat.
Sementara itu salah satu peserta, Anisa yang tergabung dalam tim Tangerang Crazy Runners (TCR) mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut. “Kegitan ini sangat menarik karena selain kegiatan lari juga ada penggalangan dana utuk program pendidikan bagi anak-anak. Dan saya sangat senang bisa ikut diacara ini, karena saya suka lari serta ingin hobi saya ini juga bisa bermanfaat. Saya berharap semoga kegiatan ini dapat menggugah semangat masyarakat untuk berpartisipasi ikut menyumbangkan donasi bagi pendidikan anak,” tuturnya.
Red-HJ99/Ovan
