Kendal, Harianjateng.com- Pemerintah Desa Magelung, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menggelar acara pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Mangun Yuwono, Jumat (07/09/2018) bertempat di Halaman Balai Desa Magelung.
Acara tersebut dihadir oleh Plt Camat Kaliwungu Selatan, Bapak Budi Kuncoro beserta dengan Forkompimcam Kaliwungu Selatan lainya dan seluruh kepala desa se-Kecamatan Kaliwungu Selatan, serta ribuan masyarakat Kaliwungu Selatan dan sekitarnya.
Acara diawali dengan pembukaan doa, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya kemudian penyerahan tokoh wayang Werkudoro dengan lakon wahyu katrenteman.
Dalam sambutannya Ketua panitia kegiatan, Ngatno menyampaikan bahwa pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan tersebut adalah bentuk untuk nguri-nguri budaya Jawa. “Kegiatan pagelaran wayang kulit ini untuk melestarikan budaya di tanah Jawa sekaligus untuk melaksanakan sedekah tahunan Desa Magelung,” jelasnya.
“Saya juga ucapkan terima kasih sekali kepada Kepala Desa beserta perangkatnya dan kepada teman-teman panitia atas kerja kerasnya dan seluruh pengusaha-pengusaha yang ada di Magelung yang telah menjadi donatur serta dukungan dari masyarakat desa sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik,” tambah Ngatno yang juga Ketua Pemuda Karang Taruna Desa Magelung tersebut.
Sementara Kepala Desa Magelung, Bapak H. Slamet dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini adalah acara dadakan karena hanya dilakukan persiapan dalam jangka waktu satu Minggu. “Acara ini adalah acara dadakan, alhamdulillah semua itu kembali kepada Allah, kadang yang direncanakan jauh-jauh hari akhirnya batal, tapi ini yang direncanakan hanya dalam satu minggu bisa sukses terlaksana,” tuturnya.
Ki Mangun Yuwono saat mainkan wayang tersebut dalam penyampaiannya sesuai dengan lakon bahwa semua dari elemen masyarakat bisa bersinergi dan bersatu dalam kebaikan. Selain itu, Ki dalang juga menyampaikan tentang wawasan Empat Pilar Kebangsaan agar masyarakat lebih cinta terhadap tanah air sehingga tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Antusias ribuan masyarakat yang hadir sangat luar biasa, terlihat makin malam semakin penuh dan mereka pun semakin mendekat di halaman balai desa.
Dikatakan oleh Gozali warga Dukuh Sadang, ia mengaku sangat terhibur degan adanya acara ini. “Saya merasa kembali ke jaman dulu dimasa waktu kecil suka nonto wayang seperti ini, terus terang acara ini sangat menghibur sekali,” terangnya.
Red-HJ99/Heri