Kudus, Harianjateng.com- Jamiyyah Manaqib Jawahirul Ma’ani, Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, mengundang IPNU-IPPNU Jepang secara khusus untuk mengisi panggung pentas Teater dan Akustik dalam rangka parade Gebyar Suro XVIII 1440 H, Jumat malam (14/09/2018)
Muhammad Yarfa’ selaku koordinator Jamiyyah Manaqib Jawahirul Ma’ani, Desa Jepang Pakis menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan. “Kegiatan ini merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Jamiyyah Manaqib Jawahirul Ma’ani Desa Jepang Pakis yang dulu digagas oleh Almarhum KH. Maslah, yang merupakan pimpinan dari jam’iyyah manaqib tersendiri, hingga sekarang masih dibudayakan,” jelasnya.
Lanjut Muhammad Yarfa’, biasanya puncaknya adalah pengajian menyambut Tahun Baru Muharram, tapi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, setelah pengajian diawal, baru ada stand bazzar dan panggung seni selama lima hari, berlangsung dari bakda asar hingga malam.
Yarfa’ juga memberikan apresiasi kepada IPNU-IPPNU Jepang, baik teater maupun akustik pada malam hari ini. Mereka mampu berkarya dengan baik.
Diawali oleh Mimpi Akustik yang terlebih dulu menunjukkan performnya, dengan tiga buah lagu yang dibawakan begitu menarik perhatian para pengunjung, tak ayal, ratusan orang memadati depan panggung untuk melihat penampilan mereka.
Tak sebatas menghibur dengan akustik islami, Teater Gapura Langit-pun membius penonton dengan penampilan yang mereka suguhkan.
Dalam acara itu, IPNU-IPPNU Jepang mengangkat Teater Komedi yang meliputi ‘hiruk pikuk dunia santri’, pertunjukan itu menceritakan bagaimana santri menerapkan hasil dari menimba ilmu di Pesantren, ceritanya, walaupun tergolong dari kalangan santri yang biasa, namun, dengan takdhimnya pada kiai, santri tersebut bermanfaat bagi masyarakat.
“Pertunjukan di desain dengan selingan komedi santri yang mengocak perut para penonton, memberikan hiburan yang menarik juga memberi pesan yang begitu baik kepada masyarakat,” terang Lina, salah satu pengunjung.
Red-HJ99/Dimas
