Semarang, Harianjateng.com– Yayasan Pensil Emas Indonesia atau yang biasa dikenal dengan nama Gold Pencil Indonesia akan menggelar kemah kartun pada 6-7 Oktober 2018 mendatang.
Kegiatan bertajuk Semarang Cartoon Camp #1 ini akan dilaksanakan di Griya Pawening Jati, Wonolopo Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. “Kemah kartun ini dikemas dalam workshop dan diskusi tentang kartun bersama kartunis Gold Pencil. Terbuka untuk mahasiswa dan umum,” kata ketua panitia, Dias Safira Salsabilla kepada rekan media, Minggu (16/09/2018).
Dias mengatakan, ada lima narasumber yang akan meramaikan kemah kartun, yaitu Jitet Koestana, kartunis senior Semarang pemegang rekor MURI dengan penghargaan kartun internasional terbanyak. Kemudian ada Suratno, guru SMP Negeri 17 Semarang yang berhasil mengantarkan sekolahnya meraih penghargaan LEPRID dengan penghargaan kartun inertnasional terbanyak dalam setahun serta Gold Pencil juga mendatangkan kartunis Suara Merdeka, Djoko Susilo.
Tak hanya itu, lanjut dias. peserta juga akan diajak berdiskusi tentang Kartun sebagai Kritik Sosial bersama ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang, Edi Faisol dan diskusi Kebebasan Berekspresi bersama ketua Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) DK Semarang, M Shofi Tamam.
Dias mengatakan, Cartoon Camp kali ini mengangkat tema “Kreatif Menggambar Kartun di Era Digital”. Menurutnya era digital memberikan kesempatan luas bagi siapapun yang ingin berkembang. Orang bisa memilih media yang disukai untuk mengekspresikan maupun mempromosikan karya kreatifnya. Menurutnya, akses informasi juga sangat melimpah. “Ini jadi tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan kreativitas,” katanya.
Sementara itu, Ketua Gold Pencil Indonesia, Abdul Arif mengatakan, program Semarang Cartoon Camp mencoba mengakomodir kebutuhan mahasiswa, terutama aktivis lembaga Pers mahasiswa (LPM) tentang kaderisasi kartunis maupun ilustrator. Dia mengatakan, LPM selama ini konsisten memproduksi konten-konten berbasis kartun, seperti ilustrasi, kartun editorial, karikatur dan kartun strip untuk media mereka di kampus.
“Namun wadah bagi mereka belum ada. Program ini diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk kaderisasi,” katanya.
Selain itu, lanjut Arif, melalui kemah kartun Gold Pencil juga ingin mengenalkan sejumlah peluang yang bisa dieksplor dari seni kartun. menurut Arif, seni kartun sangat fleksibel diaplikasikan dalam sejumlah hal. “Diantaranya untuk usaha kreatif dan media pembelajaran yang selama ini belum tergarap maksimal,” katanya.
“Bagi yang berminat silakan mendaftar. Deadline pendaftaran 1 Oktober 2018,” katanya.
Red-HJ99/Ovan