Jakarta, Harianjateng.com – Hari Perdamaian Internasional ialah hari yang dirayakan setiap tahun yang jatuh pada tanggal 21 September yang didedikasikan untuk perdamaian dunia terutama untuk mengakhiri perang dan kekerasan.
Hari perdamaian Internasional sering disebut secara tidak Resmi sebagai hari perdamaian Dunia ( Word Peace Day ) ini ditetapkan pada tahun 1981 oleh majelis umum PBB melalui resolusi No 55/282.
Pada tahun 2001, PBB dengan suara bulat memutuskan untuk menunjuk hari perdamaian internasional sebagai periode non kekerasan dan genjatan senjata.
Menyambut hari perdamaian Internasional tersebut Donny Imam Priambodo yg juga Caleg DPR RI Dapil Jateng III mengatakan bahwa Hari Perdamaian Internasional merupakan Momentum yang harus dipahami sebagai hari persaudaraan dan keharmonisan. Menurutnya keharmonisan dan persaudaraan dengan sesama umat manusia dapat mecegah dari berbagai konflik dan kerusuhan.
”Masyarakat Indonesia dan masyarakat Internasional harus satu pemahaman bahwa perdamaian internasional dibangun atas dasar persaudaraan sesama umat manusia yang tinggal dalam bumi yang sama. Persaudaraan mendorong keharmonisan sesama manusia, sehingga secara bersamaan dengan rasa kemanusiaan yang utuh dapat menciptakan tatanan kehidupan yang damai penuh cinta kasih,” kata Donny Imam Priambodo kepada Media di Kawasan Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Jum’at (21/09/2018).
Pria yg akrab dipanggil dengan DIP ini menambahkan Persaudaraan yang penuh cinta kasih menjadi hal yang mendasar untuk sampai kepada perdamaian Internasional. Bahkan Donny Imam Priambodo mempunyai mimpi untuk membangun tatanan kehidupan manusia yang saling menghormati, saling mamanusiakan, saling bergotong royong, tidak ada penindasan, tidak ada penjajahan atas nama apapun. Karena cukup menjadi manusia kita bersaudara dan kita berkeluarga.
”Persaudaraan yang penuh cinta kasih menjadi hal yang mendasar untuk sampai kepada perdamaian Internasional, bahkan saya mempunyai mimpi untuk membangun tatanan kehidupan manusia yang saling menghormati, saling mamanusiakan, saling bergotong royong, tidak ada penindasan, tidak ada penjajahan atas nama apapun. Karena cukup menjadi manusia kita bersaudara dan kita berkeluarga,” pungkasnya.
Red-HJ99
