Jakarta, Harianjateng.com– Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 25-29 September 2018.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Try Sutrino akan memberikan pembekalan kepada peserta Munas tersebut.
“Kita minta beliau, Pak Try Sutrisno untuk memberikan pembekalan kepada 34 Ketua dan perwakilan Kwarda Gerakan Pramuka seluruh Indonesia, yang mengikuti Munas di Kendari, tentang revitalisasi Pancasila dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Ketua Panitia Munas 2018 Kodrat Pramudho di Kendari, Selasa (25/09/2018).
Kodrat juga mengatakan bahwa pihaknya meminta Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Doni Monardo untuk memberikan pembekalan kepada peserta Munas. Tema yang akan disampaikannya seputar pembangunan karakter kaum muda dalam rangka bela negara.
Selain itu, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Organisasi dan Hukum ini menambahkan, Munas ke-10 Gerakan Pramuka akan membahas penyempurnaan AD/ART, rencana strategis Gerakan Pramuka 2019-2024, arah kebijakan Gerakan Pramuka sampai 2045, laporan pertanggungjawaban Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti 2013-2018, dan pemilihan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti 2018-2023.
“Pada Munas 2018 nanti juga akan dibahas masukan dari hasil Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Putri-Putra (Muspanitra) Tingkat Nasional. Musppanitra Tingkat Nasional ini diselenggarakan pada 22-24 September 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara,” tambah ketua panitia kegiatan tersebut.
Pada Munas kali ini mengambil tema “Gerakan Pramuka Wadah Pembentukan Kader Pemimpin Bangsa.” Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menjelaskan, maksud dari tema ini adalah Gerakan Pramuka harus terus mencetak generasi bangsa yang unggul, memiliki karakter, dan jiwa nasionalisme yang kuat. Sebab, Pramuka tidak pernah mementingkan kelompok, dia berdiri di atas semua golongan.
“Pramuka itu merawat kehidupan, dia bisa berdiri di atas semua golongan, dia ada di atas semua perbedaan, baik suku, ras, budaya, dan agama. Karenanya Gerakan Pramuka punya modal besar untuk mencetak kader pemimpin bangsa,” jelas Adhyaksa.
Inilah yang menurut Adhyaksa harus digali kembali, dan kembangkan untuk dicari formulanya dalam forum Munas. Gerakan Pramuka yakin punya kemampuan itu. Sebab, dasar yang dimiliki oleh organisasi kepanduan ini sangat kuat, baik dari segi nilai, metode, maupun tata kelola organisasi.
“Kami mengundang Bapak Presiden Jokowi untuk hadir di Munas nanti. Mudah-mudahan beliau berkenan hadir di tengah kesibukan beliau. Bagaimana pun, Pramuka adalah benteng NKRI. Pramuka adalah perekat NKRI,” kata Menpora periode 2004-2009 ini.
Munas ke-10 Gerakan Pramuka akan diikuti oleh delegasi Kwarnas dan 34 delegasi Kwarda seluruh Indonesia. Jumlah peserta keseluruhan adalah 280 orang. Peserta peninjau dari daerah berjumlah 58 orang, ditambah peserta peninjau dari pusat yakni Andalan Nasional, Pimpinan Saka Tingkat Nasional 11 orang, dan Pimpinan Sako Tingkat Nasional sebanyak 5 orang.
Red-HJ99