Temanggung, Harianjateng.com – Muhammad Reihan Azzidan siswa kelas V SD Negeri Japan, Tegalrejo, Magelang tampil luar biasa saat perkuliahan Bahasa Jawa MI/SD pada Prodi PGMI STAINU Temanggung, Sabtu (06/10/18).
Pada kesempatan itu Zidan menyanyikan sekar Dhandanggula Penganten Anyar dan sekar Kinanthi Bhuminatan cengkok Mataraman. Penampilan Juara 1 Macapat Islami Kecamatan Tegalrejo Magelang ini membuat seluruh mahasiswa PGMI STAINU Temanggung terhibur.
“Kami sangat kagum akan penampilan Zidan, walaupun masih usia belia dia bisa menyanyikan lagu macapat dengan sangat merdu. Bahkan cengkok suaranya membuat kami merinding ketika mendengarkannya,” ujar Khoiril Azmi mahasiswa PGMI STAINU Temanggung.
Sementara itu, Tatik Puji Rahayu mahasiswi PGMI juga menambahkan ia sangat senang dengan model perkuliahan tersebut. “Kami sangat senang akan pengalaman ini, bisa mendengarkan suara merdu siswa secara langsung dan melestarikan budaya Jawa melalui kegiatan menyanyikan sekar macapat secara bersamaan,“ ujar dia.
Andrian Gandi Wijanarko, dosen pengampu Bahasa Jawa MI/SD Prodi PGMI STAINU Temanggung menambahkan, program perkuliahan harus bisa kontekstual dengan menghadirkan langsung pelaku macapat khususnya dari unsur siswa-siswa jenjang MI/SD,
“Semoga pengalaman ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua bahwa anak-anak SD/MI memiliki potensi yang luar biasa. Kami berharap kelak mahasiswa PGMI mampu memberikan alternatif kepada siswa di bidang keterampilan diantaranya melalui nyekar macapat,” beber lulusan Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana UNNES tersebut.
Selain menyenangkan, kata dia, nyekar macapat juga mampu mempertahankan eksistensi kebudayaan Jawa di era Revolusi Industri 4.0.
Sementara itu Hamidulloh Ibda Kaprodi PGMI STAINU Temanggung menyampaikan apresiasi terhadap dosen pengampu mata kuliah bahasa Jawa. “Pendidikan Bahasa Jawa merupakan Prodi PGMI, cakupan mata kuliah Pendidikan Bahasa Jawa di antaranya adalah mahasiswa PGMI memiliki keterampilan dalam menyanyikan sekar macapat, Prodi PGMI memang sangat concern dalam bidang kegiatan teacherpreneurship namun kami juga tidak akan melupakan budaya asli kita,” kata dia.
Kita berharap, kata dia, semua dosen PGMI STAINU Temanggung bisa mengintegrasikan pembelajaran berbasis kontekstual. “Selain berorientasi pada praktik langsung, kami mendorong pembelajaran di PGMI berbasis produk sebagai ciri khas kurikulum KKNI-SNPT yang sudah kami terapkan sejak awal,” beber penulis buku Media Literasi Sekolah tersebut. (HJ44/A9W).