Kendal, Harianjateng.com– Komunitas Sanggar Kejeling menggelar aksi kemanusiaan peduli Palu-Donggala dengan menyelenggarakan kegiatan layar tancep, Sabtu malam (13/10/2018) bertempat di halaman kreatif Sanggar Kejeling Desa Sidomulyo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten kendal, Jawa Tengah.
Kegiatan ini diawali dengan regristrasi sekaligus donasi, dilanjutkan dengan doa bersama untuk Palu-Donggala dan sekitarnya, kemudian juga ada penayangan dokumentasi kegiatan-kegiatan yang ada di Sanggar Kejeling, usai acara itu ada pemutaran film karya anak-anak Sanggar Kejeling yang berjudul Persahabatan. Kemudian penayangan film Jembatan Pensil yang menjadi acara inti, dan terakhir adalah diskusi dari temen-temen Sanggar Kejeling
Disampaikan oleh Penasehat Sanggar Kejeling Ulin Nuha saat ditemui rekan media mengatakan bahwa layar tancep ini memutar film Jembatan Pensil yang tercatat sebagai film pertama yang ditonton di Istana Negara. “Film ini menceritakan tentang bagaimana perjuangan anak – anak yang ada di sulawesi dalam mencari ilmu dan bagaimana keadaan yang ada di sana. kita juga bekerja sama dengan Rumah kreatif film kendal untuk pemutaran filmnya,” ujarnya.
Selain itu, kata Ulin, “acara ini juga bertujuan untuk penggalangan donasi Palu, Donggala, dan sekitarnya, sekaligus membangkitkan semangat belajar, rasa cinta lingkungan, dan juga menambah kekompakan anak-anak di Sanggar Kejeling dan masyarakat umum lainnya, yang mana kita lebih beruntung dari pada temen-temen kita yang ada di sulawesi sana.”
Sementara itu, Pembina Sanggar Kejeling, Bapak Agus mengatakan bahwa acara seperti ini sangat bagus. “Kegiatan ini sangat positif karena dapat meningkatkan kebersamaan, kekompakan dan empati anak-anak Sanggar Kejeling. Maka dari itu ketika ada salah satu saudara kita terkena musibah maka kita juga ikut merasakan sakitnya, dan mari kita bantu teman-teman kita yang terkena musibah,” tuturnya.
Pemutaran film jembatan pensil tersebut disambut positif oleh masyarakat, hal itu terlihat dari antusiasme mereka memenuhi halaman di Sanggar Kejeling, karena banyak pesan moral yang disampaikan, dan karakter persahabatan yang melekat serta pendidikan dalam film itu menampilkan keberagaman kultural bangsa Indonesia.
Diakhir acara masyarakat meminta untuk mengagendakan pemutaran film ini secara rutin, karena ini adalah cara efektif untuk mendidik karakter anak-anak mereka.
Red-HJ99/Heri