Kendal, Harianjateng.com- Puluhan orang yang mengatasnamakan dari Forum Brangsong Bersatu (FBB) mendatangi Kantor Kawasan Industri Kendal (KIK), guna untuk menanyakan perkembangan keberadaan KIK yang dianggap sampai saat ini belum mengakomodir kepentingan masayarakat sekitar.
Pasalnya selama ini masyarakat berharap dengan adanya kawasan tersebut akan mampu memberikan dampak baik terhadap masyarakat sekitar, diantaranya seperti mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekomoni masyarakat.
Seperti di terangkan oleh Adurrohman selaku koordinator FBB, bahwa selama ini mereka sebagai warga lokal dijanjikan akan di rekrut untuk bisa bekerja di KIK namun sampai saat ini hanya janji manis saja tanpa ada realisasi. “Kami berharap pihak KIK memperhatikan kepentingan warga sekitar, dengan merekrut menjadi tenaga kerja di perusahaan-perusahaan yang sudah ada di kawasan tersebut, sehingga keberdaanya membawa manfaat bagi warga sekitar, bukan malah merekrut tenaga kerja dari luar daerah yang di utamakan,” ujarnya, Jumat (26/10/2018).
Sedangkan pihak KIK yang diwakili oleh Khoirul Imam selaku Tenant dan Government Relation menjelaskan, perusahaan yang beroperasi sampai saat ini di KIK baru 6, dan masih dalam tahap awal beroperasi. “Perusahaan yang berdiri baru ada 6 dan baru tahap untuk awal, sehingga saat ini memang belum bisa merekrut secara keseluruhan tenaga kerja yang ada di wilayah sekitar, selain itu, Imam juga menyampaikan bahwa komunikasi aktif sudah di bangun dengan warga melalui Kepala Desa setempat, baik informasi lowongan pekerjaan maupun tentang kegiatan yang lain,” jelasnya.
Ditanya tentang mekanisme perekrutan karyawan untuk perusahaan yang ada di KIK, ia menerangkan posisi KIK sebatas menjembatani informasi dari perusahaan yang ada, dengan cara menyebarluaskan ke masyarakat terkait kebutuhan tenaga kerja dari perusahanaan tersebut, namun ia menyampaikan akan selalu membantu dan memfasilitasi kepentingan masyarakat dengan perusahaan yang ada di KIK.
“Kami memang tidak bisa intervensi dengan mekanisme perekrutan karyawan yang ada di perusahaan tersebut, namun kami akan terus berkomunikasi supaya perusahaan – perusahaan tersebut mengutamakan masyarakat sekitar,” kata Khoirul Imam.
Red-HJ99/SW