Kendal, Harianjateng.com- Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar upacara bendera yang dilaksanakan di alun-alun Kendal, Jawa Tengah, Senin pagi (29/10/2018).
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Kendal dr. Mirna Anisa, M.Si, Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur beserta jajaran Forkompimda, dan diikuti oleh siswa siswi SMP dan SMA yang berada di wilayah Kendal, Organisasi Masyarakat (Ormas) baik dari Muhammadiyah, Nu beserta segenap Badan otonominya, Ormas Pekat IB Kendal dan Pemuda Pancasila.
Dalam kegiatan itu yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah Wakil Bupati Kendal. Dalam pidatonya ia menyampaikan bahwa kita semua ini banyak berhutang budi dengan para tokoh pemuda tahun1928 yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda, sehingga menjadi pelopor untuk membangun kesadaran kebangsaan Indonesia dan menjaga komitmen menjaga persatuan dan kesatuan. “Komitmen kebangsaan mereka harus kita teladani untuk membangun bangsa satukan indonesia,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, peringatan Hari Sumpah Pemuda yang mengambil tema “Bangun Bangsa Satukan Indonesia” diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk lahirnya pemimpin dari generasi muda yang beriman dan bertaqwa, Berakhlak mulia, Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab dan berdaya saing serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan yang berasaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Heri Susanto, Sekretaris Daerah DPD Pekat IB Kendal sebagai salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku bangga, karena kegiatan ini salah satu wujud dari penghormatan kepada para pemuda yang dulu pernah mendeklarasikan Sumpa Pemuda. “Sebagai generasi muda bangsa kita harus ikut menjadi bagian dari perjuangan bangsa ini. Dengan menggelorakan semangat di Hari Sumpah Pemuda kita harus kuatkan persatuan dan kesatuan demi menjaga kedaulatan NKRI dan mempertahankan kemerdekaan NKRI,” ucapnya.
Heri menambahkan, “melihat banyaknya persoalan terkait isu agama, kita jangan sampai ikut terprovokasi, karena kita hidup di Indonesia harus memahami perbedaan yang ada, karena dasar negara kita adalah Pancasila, walau berbeda – beda baik agama, budaya, bahasa namun kita satu, yaitu Indonesia.
Red-HJ99/ Heri