Semarang, Harianjateng.com – Ada hal yang berbeda dalam penyelenggaraan lomba lari Borobudur Marathon 2018 yang akan dilaksanakan di kawasan Candi Borobudur, Magelang pada 17-18 November 2018 mendatang. Selain peserta dari luar negeri yang meluap, juga akan ada kegiatan tambahan yaitu Friendship Run, lari yang bersifat menyenangkan yang diikuti oleh anak dan istri para peserta Borobudur Marathon.
Dielaskan oleh Lukminto Wibowo, sebagai Konsep Borobudur Marathon 2018 bahwa agenda yang akan berlangsung selama dua hari tersebut didahului dengan even lari yang bersifat fun. Acara itu dilaksanakan pada Minggu 18 November 2018 mendatang di Borobudur Marathon yang merupakan reuni dari peserta tahun 2017 lalu.
”Jika tahun 2017 lalu dari 10.000 an peserta, ada 100-an pelari luar negeri, maka tahun ini ada 300-an pelari internasional. Ini lantaran even Borobudur Marathon sudah tercium kemana-mana. Yang membanggakan, pelari yang berasal dari lima benua, Asia, Amerika, Afrika, Eropa dan Australia bakal bersaing di Magelang. Peserta mancanegara terbanyak yaitu Malaysia dan Singapura,” kata Lukminto Wibowo GM Event Kompas tersebut, saat dihubungi Selasa (6/11/2018).
Hal menarik lainnnya, kata Lukminto adalah perkembangan asal peserta di level nasional. Jika pada 2016 pesertanya hampir semua warga Magelang, namun 2018 ini, 86 persen peserta adalah di luar warga Magelang. Realitas ini naik tajam dibanding tahun 2017 di mana ada 61 persen peserta di luar Magelang yang berlomba.
Lukminto mengakui, Borobudur Marathon yang melombakan nomor elit dan non-elit ini sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, diharapkan memberikan dampak ikutan. Karena itu, panitia sudah mendesain agar even tersebut benar-benar tak hanya sebagai sport tourism, tapi bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
”Makanya kami mengadakan acara ini, selama dua hari. Ada expo yang menjual pernik-pernik cendera mata yang bisa dibawa pulang dan ada friendship run yang sifatnya fun. Intinya sekali pukul, tiga lima pisau tertancap. Ada dampak ekonomi, wisata, olahraga, prestasi dan fun yang ditimbulkan. Dan kita bersyukur, sekarang saja hampir semua hotel di Magelang untuk tanggal pelaksanaan Borobudur Marathon sudah terisi,” terang Lukminto pria yang akrab dipanggil Luki itu.
Berdasarkan data panitia, menurut Luki, pada tahun 2017 lalu, sebanyak Rp 14 miliar uang beredar pada hari penyelenggaraan Borobudur Marathon. Harapannya, tahun ini tentu jauh lebih besar. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi terkait Borobudur Marathon. ”Kami sudah bertemu, berdiskusi. Beliau menyatakan apresiasianya dan siap hadir di Magelang nanti,” katanya.
Ia mengatakan terkait rute Borobudur Marathon tidak berubah, tetap masih dengan tahun sebelumnya yang bersetart awal dari pelataran Candi Borobudur. Pihaknya sudah mendapatkan sertifikat IAAF untuk rute ini dan berlaku selama empat tahun hingga tahun 2020.
Red-HJ99/Heri