Kendal, Harianjateng.com- Forkopimcam Weleri bersama Tokoh Agama dan Organisasi Masyarakat (Ormas) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) deklarasi menjaga kondusifitas wilayah Weleri dalam menyambut Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019, Sabtu (22/12/2018) bertempat di Pendopo Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Weleri Marwoto, S.E., Kapolsek Weleri AKP Abdullah Umar, Waka Polsek Weleri IPTU Rasban, S.H., anggota Koramil Weleri, Pelda Jasman.
Nampak hadir juga dalam kegiatan itu, Kepala Stasiun Weleri, Kepala UPTD Puskesmas Weleri 1 dan 2, Direktur RSI Kendal, kepala desa se Kec. Weleri, Ketua MWC NU Kec. Weleri Abdul Aziz, S.Ag., Ketua Suriah NU Kec. Weleri K.H. Fahrur Qosidi, tokoh agama Kec. Weleri, Gus Mustakim Yusuf, Ketua Ancab GP. Ansor Kec. Weleri Muhammad Amirrudin, Komandan Banser Kec. Weleri, Ketua PCPM Kec. Weleri Heru, Komandan Kokam Kec. Weleri, Ketua Lindu Aji PK Weleri dan Ketua SPSI Weleri.
Dalam acara itu, Camat Weleri, Marwoto mengatakan, rapat ini merupakan tindak lanjut dari rapat Forkopimda beberapa hari lalu untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat yang telah dilakukan oleh Forkopimda Kendal terkait pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru, yaitu mengantisipasi arus lalu lintas yang mulai padat,” ujarnya.
Kapolsek Weleri, AKP Abdullah Umar menyampaikan, bahwa mulai tanggal 21 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019 jajaran Polri telah melaksanakan operasi Lilin Candi 2018 untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. “Mulai tanggal Sesuai pesan 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 Polri sudah melaksanakan Operasi Lilin Candi. Dan sesuai arahan Kapolda Jawa Tengah dalam perayaan Natal ini diharapkan tidak adanya sweeping dari organisasi yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas ini, Polres Kendal sudah melaksanakan operasi Cipta Kondisi dengan sasaran miras dan barang bukti operasi miras tersebut sudah dilaksanakan pemusnahan di depan Polres Kendal,” terangnya.
Kapolsek menambahkan, “dalam pelaksanaan operasi ini, desa merupakan ujung tombak lini terdepan untuk deteksi dini dan bisa memecahkan masalah di desanya masing-masing”.
Sementara itu Ketua Suriah NU Kecamatan Weleri, K.H. Fahrur Qosidi berharap, kebersamaan ini harus terus dijaga. Karena dengan adanya media sosial sekarang ini banyak berita hoax atau kabar bohong dan fitnah sehingga harus dijaga dan diredam bersama agar tidak memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. “Kita harus menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini, karena hal itu merupakan kewajiban kita semua. Dan Indonesia ini bukan negara agama tetapi negara kesepakatan para pendiri bangsa. Oleh karena itu kebersamaan ini harus kita jaga bersama, mari kita jaga kerukunan antar umat beragama,” ajaknya.
Sementara itu, Abraham Suyono sebagai Pendeta Gereja Bethel Desa Sambongsari mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah dan Ormas karena setiap tahun sudah mengamankan perayaan hari hari besar semua agama, baik Islam, Kristen, Hindu dan Budha. Menurutnya hal ini merupakan wujud kebersamaan di wilayah Kecamatan Weleri.
Selain itu, Ketua PCPM Weleri, Heru mengatakan, di Muhammadiyah tidak ada instruksi untuk melibatkan diri membantu pengamanan selama perayaan Natal dengan memakai atribut Muhammadiyah. Namun Pemuda Muhammadiyah Weleri tetap ikut menjaga keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 berlangsung di wilayah Weleri.
Red-HJ99