LKPPD Hadirkan Investor Asing untuk Tingkatkan Kualitas Hasil Kopi di Kendal

8

Kendal, Harianjateng.com- Lembaga Kajian Percepatan Pembangunan Daerah (LKPPD) menggelar rapat koordinasi dalam rangka peningkatan petani kopi dengan rencana mendirikan Koperasi Kopi Indonesia di Kabupaten Kendal, Kamis (3/01/2018), bertempat di Balai Desa Kalibogor, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua LKPPD, Bapak Tri Achmadi, Prof. Eun Sup Lee, Camat Kukorejo, Bapak Achmad Sulkani, S.Sos., Tim Ahli dari P3MD, Pemberdayaan Dispermasdes Kabupaten Kendal, Tim LKKPPD Kecamatan Sukorejo, Patean, Plantungan, Pageruyung, petani kopi Sukorejo, home roastery /Bagor Mas dan Roastery Kopi Kenjur.

Disampaikan oleh Tri Achmadi bahwa LKPPD memiliki lima program, yang pertama adalah kepemimpinan, kedua wirausaha, ketiga teknologi, keempat inovasi dan yang kelima adalah berkoperasi.

Ia juga menjelaskan bahwa LKPPD ini bermitra dengan pemerintah pusat, provinsi dan daerah dalam menjalankan sesuatu kegiatan tersebut, termasuk bekerjasama dengan mitra-mitra asing seperti pada hari ini yang dihadiri Prof. Eun Sup Lee yaitu investor dari Korea.

“Tidak hanya itu, kita juga bekerjasama dengan pemerintah Belanda dalam rangka pembentukan Koperasi model baru yang akan menguntungkan para petani,” tambah Tri Achmadi.

Lanjut Ketua LKPPD tersebut, bahwa kegiatan ini adalah bentuk pengabdian LKPPD terhadap masyarakat yang akan membangun koperasi di tingkat petani dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan para petani.

Sementara itu, Prof. Eun Sup Lee yang ditunjuk oleh LKPPD sebagai ketua kehormatan untuk bekerja sebagai Duta Kopi (Konsultan) dalam mempromosikan internasionalisasi kopi Indonesia mengatakan bahwa melaui pendidikan dan pelatihan yang terus menerus dirinya akan meningkatkan kualitas kopi.

Disamping itu, lanjut Eun Sup Lee, “saya juga akan memberikan peluang pebisnis kopi untuk di ekspor keluar negeri seperti di Jepang dan Korea”.

Prof. Eun Sup Lee atau pria yang akrab dipanggil Lee tersebut juga mengungkapkan mengapa dirinya hadir di Indonesia. “Saya hadir di Indonesia karena mendapat informasi bahwa dulu produktifitas kopi di Indonesia, Jawa Tengah ini menjadi yang terbaik di dunia dengan produktifitas 2 ton/hektar, namun produktifitas itu terus menurun hingga 1 ton/hektar. Sehingga saya datang ke sini dengan teknologi baru dan ramah lingkungan. Dalam waktu dekat produktifitasnya dapat ditingkatkan kembali lebih dari 2 kali lipatnya,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan, selama 8 tahun terakhir ini dirinya bekerja sama dengan pemerintahan Maroko untuk meningkatkan produktifitas kopi melalui roasting, jadi walaupun Maroko bukan negara penghasil kopi tapi dengan kopi yang diimpor oleh negara lain dirinya mampu meningkatkan kualitas hasil kopi yang dinikmati masyarakat sana melaui roasting teknologi di bagian hilir kopi.

Camat Sukorejo, Achmad Sulkani menuturkan bahwa kegiatan ini adalah merupakan awalan dari program LKPPD, namun pihaknya bersama masyarakat sangat merespon positif karena niatnya untuk meningkat kesejahteraan masyarakat.

“Kami sangat merespon positif, jadi kalau nanti memang ada kerjasama yang solid antara petani dengan koperasi yang dibentuk sementara ini. Kenapa saya bilang sementara, karena koperasi ini belum ada ijin dan harus melalui proses-proses terlebih dahulu, dan masih menunggu produk dari beliau dulu. Kalau nanti produknya berhasil saya yakin akan banyak yang beli, otomatis kesejahteraan rakyat akan meningkat dan koperasi ini akan lebih solid di bidang kopi bahkan yang lainnya,” kata Achmad Sulkani.

Red-HJ99/Heri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here