Harianjateng.com- Tak bisa dielakan lagi bahwa saat ini kelompok besar lebih diperhitungkan daripada kelompok kecil, sekalipun secara kualitas kelompok kecil tersebut jauh lebih baik. Terlebih memasuki masa-masa kampanye, kelompok-kelompok dengan jumlah besar menjadi sesuatu hal yang dicari oleh para kandidat atau partai politik.
Tentunya hal ini memiliki nilai plus minusnya bagi kita semua, karna nelayan dalam hal ini perlu mengambil sisi postifnya. Namun sebelum berangkat kearah sana, nelayan harus mempererat persatuan dan kesatuan agar selain memiliki ke istimewahan sektoral juga memiliki keunggulan dalam jumlah.
Kelompok nelayan dengan skala besar akan menjadikan nelayan mempunyai nilai tawar yang tinggi. Tentunya dibaringi dengan meningkatkan kemampuan diri terutama wawasan seputar per-undangan-undangan ataupun kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini yang berpengaruh langsung terhadap aktivitas nelayan. Peranan LSM, ORMAS serta akademisi dalam hal ini juga sangat penting, terutama dalam pendampingan agar nelayan tidak gampang terperdaya oleh janji para politisi.
Para politisi pun harus memberikan ruang yang istimewah bagi nelayan, aspirasi mereka harus terdengar langsung. Karnanya, perlu tindakan turun langsung dari para politisi menemui para nelayan. Sehingga informasi yang didapatkan benar-benar dari lisan nelayan, bukan hanya sekedar katanya. Bahkan lebih baik lagi jika tidak hanya menemui, akan tetapi memberikan solusi atau gagasan dari permasalahan yang ada di nelayan saat ini.
Dialog Politisi bersama dengan nelayan bukan untuk selalu mengikuti segala keinginan nelayan, namun menghadirkan sesuatu yang baik untuk nelayan, serta aspek lingkungan terutama laut sebagai wilayah utama penghidupan nelayan. Memang yang menjadi sorotan utama dalam hal kontes pesta demokrasi adalah menyoal kebijakan ekonomi. Namun, jika menelisik kehidupan nelayan ataupun masyarakat pesisir disana akan mendapati bahwa isu social juga sangat penting diperhatikan. Memahami pola pikir harus dikedepankan daripada memaksakan kehendak dalam setiap program yang akan dilaksanakan untuk mereka.
Berkaitan dengan itu, dalam setiap kebijakan atau program untuk nelayan dari pemerintah selaku pemangku kebijakan, nelayan harus dilibatkan dalam perumusannya. Seperti kita ketahui ada petuah yang mengatakan, bahwa yang baik untuk kita belum tentu baik untuk mereka. Karnanya, dialog atau tatap muka itu lebih penting, apalagi jika kegiatan dimulai dari suara nelayan terlebih dahulu.
Perbedaan pendapat nantinya akan ada, namun kita harus mengutamakan kebaikan bersama. Seperti hal nya negeri ini yang dibangun atas dasar kesepakatan (Darul Ahdi), dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara kita baiknya tidak lepas dari kata bermusyawarah dan bermufakat. Jika nelayan bersatu, insyaAllah Indonesia maju dan sejahtera.
Red-HJ99