Purworejo, Harianjateng.com– Dalam rangka ikut mewujudkan masyarakat yang kreatif dan inovatif, Himpunan Mahasiswa Agribisnis Universitas Muhammadiyah Purworejo (HIMAGRIN UMP) melaksanakan Himagrin Mengabdi di Komplek Masjid At- Taqwa Desa Cepedak Bruno pada Sabtu (12/01/2019).
Disampaikan Muhammad Rizaldy Ketua Panitia Pelaksana bahwasanya agenda ini merupakan program tahunan yang dimaksudkan memberikan pengalaman langsung mahasiswa dan ikut peran dalam mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
“Pengabdian kali ini mengangkat tema Mewujudkan Masyarakat yang Kreatif dan Inovatif melalui Pemanfaatan Sumber Daya Lokal. Dirangkai dalam beberapa agenda yakni penyuluhan, penjelasan pemasaran, bakti sosial dan pengolahan bahan makan lokal,” ungkap Muhammad Rizaly.
Agenda penyuluhan disampaikan langsung oleh Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, Pemasaran oleh Luthfi selaku pelaku penjual manggis yang telah berpengalaman bidang ekspor dimana sampaikan perihal teknik pemasaran yang baik dan benar, bakti sosial dan pengolahan bahan makan lokal dipandu langsung oleh mahasiswa Himagrin UMP yang diolah menjadi beberapa produk seperti dodol, kerupuk keringan dan manisan.
“Harapan ke depan dengan adanya pengolahan bahan lokal yang tersedia melimpah disini yaitu kolang kaling menjadi berbagai macam produk kuliner seperti kerupuk keringan, manisan, dodol dan lainnya mampu meningkatkan kesejahteraan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani (KT) lebih maju serta tidak hanya nama cepedak saja yang terkenal, tetapi juga olahan atau produknya juga bisa terkenal dikenal baik di Kabupaten Purworejo maupun di luar,” ujar Luthfi.
Pengabdian masyarakat yang ditempatkan di Desa Cepedak ini mendapat antusias tinggi dari Tatas Sudiro Handoyo Kepala Desa Cepedak. Beliau menuturkan bahwasanya kedatangan program pengabdian dari akademisi dapat menambah semangat masyarakatnya dalam berbagai hal. “Kami sampaikan terima kasih atas sharing ilmunya pada KL dan KWT desa dengan harapannya ke depan bimbingan dari para mahasiswa selalu diberikan terutama dalam pertanian cabai dan pengolahan kolang-kaling. Mudah-mudahan berbagai pengetahuan yang didapatkan mampu diterapkan,” ujar Tatas Sudiro Handoyo.
Red-HJ99/Hi
