Kudus, Harianjateng.com- Dalam rangka menyongsong Hari Lahir (Harlah) Universitas Muria Kudus (UMK) ke-12, Kelompok Kajian Teater Tigakoma bakal mementaskan pertunjukan dengan naskah dengan tema “Khuldi” yang akan di gelar auditorium UMK pada Sabtu (19/01/2019) mendatang.
Dikemas lewat acara bertajuk “Keseimbangan”, kelompok teater yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMK itu, mencoba menyelami ruang kreatif lebih dalam lewat naskah yang berkisah tentang sejarah awal kehidupan manusia. Naskah merupakan karya Zuhdi Sang dan Ghoz TE, dua anggota aktif Teater Eska Yogyakarta.
Dikatakan oleh Ketua Panitia Anisya Sofia Apriliana, bahwa secara garis besar naskah tersebut menceritakan tentang sisi gelap sejarah sebelum diciptakannya dunia akibat perbuatan Edha (Adam) dan Ewa (Hawa). Mereka melanggar janji terhadap Tuhan untuk tidak mendekati maupun memakan buah Khuldi.
“Karena godaan Efra (Iblis), mereka dalam sadar melupakan janjinya. Akibatnya mereka dihukum dengan cara diturunkan dari surga ke dunia,” ungkap Anisya, Jumat (18/01/2019).
Saat di dunia, kedua tokoh itu berupaya menebus dosa dan memperbaiki kehidupan yang dijalani. Namun, sang Iblis seakan terus hadir dalam setiap masa serta setia menemani kehidupan Edha dan Ewa hingga keturunannya di dunia. “Sehingga, selamanya dunia akan dipenuhi kesalahan yang terus berulang,” papar ketua panitia pementasan tersebut.
Sementara Sutradara pementasan Maulana Syafii menambahkan, naskah merefleksian kehidupan sosial saat ini. Pasalnya banyak ketimpangan yang terjadi di tengah masyarakat. Misalnya pada tahun politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legeslatif (Pileg) 2019.
“Banyak calon pemimpin yang menyerukan visi-misi untuk memperbaiki tatanan masyarakat. Namun, sering kali mereka lupa diri. Wujud visi-misinya kosong. Bukan memperbaiki tatanan masyarakat, malah sebaliknya,” beber Maulana.
Pementasan Khuldi tergolong naskah bergenre surealis. Dikemas dan divisualisasikan ulang oleh Teater Tigakoma dengan melibatkan 38 anggota aktif. Terdiri atas tim pementasan sebanyak 22 orang dan tim produksi sebanyak 16 orang.
“Proses latihan kami kurang lebih selama tiga bulan. Mulai pertengahan Oktober,” imbuh Syaf’i.
Red-HJ99/Ovan
