Harianjateng.com- Memasuki tahun 2019, pemerintah melakukan penjualan instrumen Surat Utang Negara (SUN) ritel kepada investor individu secara online (e-SBN) dengan tingkat kupon mengambang yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005. Apa itu SBR? Sebelum membahas SBR ini, terlebih dahulu kita mengetahui apa itu SUN dan mengapa pemerintah perlu melakukan penjualan instrumen ini.
Surat Utang Negara
Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. Surat Utang Negara (SUN) dan pengelolaannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Tujuan dari penerbitan SUN ialah untuk membiayai defisit APBN, menutup kekurangan kas jangka pendek, dan mengelola portofolio utang negara. Pemerintah pusat berwenang menerbitkan SUN setelah mendapat persetujuan DPR yang disahkan dalam kerangka pengesahan APBN dan setelah berkonsultasi dengan Bank Indonesia. Atas penerbitan tersebut, pemerintah berkewajiban membayar bunga dan pokok pada saat jatuh tempo. Dana untuk pembayaran bunga dan pokok SUN disediakan di dalam APBN.
SUN terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI). Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah SUN yang berjangka waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Obligasi Negara adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon atau pembayaran bunga secara diskonto. Obligasi Ritel Indonesia adalah obligasi negara yang diperdagangakan secara ritel.
Tujuan diterbitkannya ORI adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat atau investor individual untuk secara langsung memiliki dan memperdagangkan secara aktif dalam perdagangan Obligasi Negara. SBR merupakan turunan dari ORI, yang memiliki sifat mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank untuk masyarakat ritel sehingga dinamakan seperti produk perbankan itu. Biasanya, tenor dari SBR tidak terlalu panjang.
Manfaat dari penerbitan SUN ini adalah sebagai instrumen fiskal, instrumen investasi dan sebagai instrumen pasar keuangan. Sebagai instrumen fiskal bagi pemerintah yaitu menggali potensi sumber pembiayaan APBN yang lebih besar dari investor pasar modal. Sebagai instrumen investasi yaitu pemerintah menyediakan alternatif investasi yang relatif bebas risiko gagal bayar dan memberikan peluang bagi investor dan pelaku pasar untuk melakukan diversifikasi portofolionya guna memperkecil risiko investasi.
Selain itu, investor SUN memiliki potential capital gain dalam transaksi perdagangan di pasar sekunder SUN tersebut. Potential capital gain ialah potensi keuntungan akibat lebih besarnya harga jual obligasi dibandingkan harga belinya. Sebagai instrumen pasar keuangan ialah SUN dapat memperkuat stabilitas sistem keuangan dan dapat dijadikan acuan (benchmark) bagi penentuan nilai instrumen keuangan lainnya.
Dalam bahasa awamnya, SUN ini adalah bukti pemerintah berutang kepada investor dalam jangka waktu tertentu. Pemerintah menjamin pembayaran bunga dan pokok dari SUN sesuai masa berlakunya.
SBR005
SBR005 merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang ditawarkan Pemerintah kepada masyarakat di tahun 2019 ini. SBR merupakan salah satu portofolio investasi yang diterbitkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR). Jadi semacam surat utang yang dijual ritel atau ketengan kepada individu yang berstatus Warga Negara Indonesia (WNI). Instrumen ini mempunyai tanggal jatuh tempo pada 10 Januari 2021 dan mempunyai tingkat kupon untuk tiga bulan pertama tanggal 30 Januari 2019 sampai 10 April 2019 sebesar 8,15 persen yang berasal dari suku bunga acuan saat ini sebesar 6,00 persen ditambah spread tetap 2,15 persen.
Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai jatuh tempo yang akan didasarkan pada suku bunga acuan yang berlaku pada saat itu ditambah spread tetap 2,15 persen. Masyarakat dapat membeli SUN ritel ini dengan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta dan maksimum Rp 3 miliar dan ditawarkan melalui online sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mempermudah akses dalam berinvestasi. Pemesanan dimulai pada 10 Januari 2019 dan penutupan pada 24 Januari 2019.
Penerbitan SBR005 memberikan kesempatan kepada setiap Warga Negara Indonesia untuk dapat berinvestasi pada SBR005 dan sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan nasional khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Bagi kaum milenial, investasi ini dapat menjadi rekomendasi karena memiliki harga penawaran minimal sebesar 1 juta rupiah. Nilai penawaran ini menepis anggapan bahwa investasi harus mengeluarkan uang yang banyak. Selain nilai penawaran yang kecil, investasi ini juga memberikan resiko yang kecil dibandingkan investasi lainnya karena pembayaran bunga telah dijamin oleh pemerintah melalui APBN sehingga resiko gagal bayar sangat rendah. Keunggulan lainnya adalah bunga yang diberikan lebih tinggi dari pada bunga yang diberikan oleh deposito pada umumnya.
Walaupun instrumen ini tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tetapi SBR005 memiliki fasilitas Early Redemption. Early Redemption merupakan fasilitas yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok SBR005 oleh pemerintah sebelum jatuh tempo. Fasilitas ini hanya dapat dimanfaatkan oleh investor dengan minimal kepemilikan Rp 2 juta di setiap Mitra Distribusi dan jumlah maksimal yang dapat diajukan untuk Early Redemption adalah 50% dari total kepemilikan investor. Masyarakat juga diberikan kemudahan dalam berinvestasi pada instrumen pemerintah ini dengan adanya e-SBN. Proses pemesanan pembelian SBR005 secara online dilakukan melalui 4 tahap yaitu (i) registrasi/pendaftaran, (ii) pemesanan, (iii) pembayaran dan (iv) setelmen/konfimasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
Selain itu, dengan membeli produk investasi ini, secara tidak langsung masyarakat telah membantu membiayai anggaran negara karena seluruh dana yang diterima melalui penerbitan SBR005 juga akan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah yang produktif. Penerbitan instrumen ini menjadi simbiosis mutualisme bagi pemerintah dan masyarakat. Pemerintah mendapatkan sumber pembiayaan dan masyarakat dapat berinvestasi dengan resiko yang relatif kecil. Bagaimana jika sudah terlambat melakukan pemesanan? Jangan khawatir, sepanjang tahun ini pemerintah berencana menerbitkan 10 instrumen surat berharga negara ritel. Tertarik berinvestasi sekaligus membantu negara?
Red-HJ99