Semarang, Harianjateng.com- Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta menganggapi kegiatan apel kebangsaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menghabiskan dana 18 M dinilai kelewat batas dan terkesan menghamburkan uang APBD.
Menurut Ketua Umum Badko HMI Jateng-DIY, Sahal agenda yang dikemas dengan sedemikian rupa oleh pemerintah provinsi, dengan tema “Apel Kebangsaan” menghabiskan dana APBD yang disayangkan.
“Acara yang diinisiasi Pemerintah Provinsi terkesan kelewatan dalam penghamburan uang rakyat,” kata Sahal.
Menurut Sahal, ini bukan layaknya kegiatan Apel Kebangsaan, tetapi sebatas pesta rakyat yang membutuhkan orang sebanyak mungkin untuk mengikuti agenda tersebut melihat artis-artis papan atas yang siap menghibur.
“Agenda sakral penuh hikmat seperti Apel Kebangsaan ketutup dengan hiburan yang disuguhkan, ini yang sangat disayangkan,” ujar Sahal
Sementara itu, HMI juga mempertanyakan besaran cost dan benefit dari kegiatan tersebut yang mencederai semangat pembangunan SDM di Jawa Tengah dalam menyongsong bonus demografi.
“Masih banyak pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi, terutama kemiskinan, pengangguran, serta pemberdayaan sumber daya manusia yang harusnya itu lebih diutamakan, apalagi ke depan akan menghadapi bonus demografi,” ujar Sahal
Menurut Sahal, DPRD Jateng juga terlalu abai melaksanakan fungsi budgeter, sehingga meloloskan agenda foya foya yang didanai APBD.
“DPRD harusnya dapat menggagalkan niatan eksekutif untuk foya-foya, kecuali memang ada kong kalikong,” tutup Sahal.
Red-HJ99/NH
