Harianjateng.com- Proses Pemilihan umum 2019 sudah mencapai tahap rekapitulasi di tingkat kecamatan. Pemilihan Umum yang sangat terasa berat bagi bangsa Indonesia sebagai langkah konstitusional pergantian Presiden dan Wakil Presiden dan anggota legislatif secara nasional di semua tingkatan pemerintahan.
“Kita merasakan energi anak bangsa terkuras untuk suksesi Pemilu 2019, dan alhamdulillah sudah mencapai tahap rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, semoga berjalan dengan lancar,” ujar Sahal Munir, Ketua Umum Badko HMI Jateng-D.I.Y, Minggu (28/04/2019).
Menurut Sahal, sebagaimana diketahui bersama bahwa beratnya Pemilu 2019 terasa sampai kepada fisik hingga nyawa menjadi korban atas pemilu ini. “Dengan model pemilu borongan seperti ini, pasti stressing yang dialami penyelenggara pemilu sangat kuat, sehingga dibutuhkan kondisi fisik yang prima” tambahnya.
Sahal juga mengungkapkan, banyaknya korban yang menimpa penyelenggara Pemilu, mulai dari keguguran, sakit, hingga meninggal dunia. Di jawa tengah sendiri korban mencapai 249 orang mengalami sakit dan 32 orang dinyatakan meninggal dunia. Dengan banyaknya korban tersebut Sahal meminta KPU introspeksi diri terkait dengan pelaksanaan perekrutan penyelenggara di semua tingkatan.
“Saya menduga KPU abai terhadap faktor kesehatan fisik dan mental dalam perekrutan petugas, KPU harus introspeksi dan Pemilu harus dievaluasi,” katanya.
Sahal juga mengatakan, Badko HMI Jateng-D.I.Y sendiri telah menyiapkan fasilitas trauma healing bagi penyelenggara Pemilu pascatugas selesai. “Kita akan siapkan fasilitas trauma healing bagi penyelenggara pemilu sebagai wujud komitmen HMI mengawal demokrasi,” tutupnya.
Red-HJ99/HD