Lasem, Harianjateng.com – Dalam rangka meyongsong era revolusi Industri 4.0 Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Lasem menyelenggarakan kegiatan Diklat Literasi yang mendatangkan Narasumber dari Tim Gerakan Literasi Ma’arif LP Ma’arif NU Jawa Tengah. Setelah sebelumnya Menyelengarakan seminar nasional tentang Tantangan Guru sekolah/madrasah pada era revolusi industri 4.0.
Sa’idah menyampaikan bahwa Narasumber pada diklat Hamidullah Ibda selaku Koordinator GLM LP Ma’arif PWNU Jateng membahas tentang materi Literasi dan Jurnalistik. Eko Sam membahas tentang materi Kuliah sastra dan Miftakhul khoiri membahas materi tentang Desain grafis dan videografi.
Kegiatan Literasi ini diprakarasi oleh MA NU Lasem & pengurus mendukung secara penuh kegiatan ini. karena merupakan bagian dari upgrading tenaga Pendidik di Lingkungan Ma’arif ujar Nur Hasan ketua LP Ma’arif NU Lasem.
Kegiatan Ini dilaksanakan pada hari sabtu (7/11/2020)
Literasi dibagi menjadi dua yaitu digital dan non digital. Pada era 4.0 tentunya kita merujuk pada literasi digital yang tidak dapat ditinggalkan. Apalagi pada masa Pandemi saat ini. Literasi sebenarnya telah ada pada zaman dahulu berkemngang hingga sekarang. Contohnya penulisan Kitab Ta’lim yang mebahas etika Belajar ujar Hamidullah Ibda.
Kegiatan ini bebasis produk artinya peserta dituntut untuk bisa mengerjakan tugas diklat secara maksimal. Selain itu tidak hanya berhenti pada saat diklat akan tetapi berlanjut setelah diklat. Tentunya peserta dituntut untuk lihai dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki. Setelah kegiatan peserta dapat membuat berita, desain grafis, videografi dan mahir sastra. Peserta dapat ekspos tentang madrasah atau sekolah dengan cepat melalui media medsos ungkap Hamidullah Ibda.
Kegiatan Yang dilaksanakan hanya 1 hari ini diharapakan tetap maksimal. Pesrta kegiatan merupakan guru di lingkungan LP ma’arif NU Lasem sebanyak 20 orang. Meski masih suasana pandemi diharapkan guru tetap berkreatifitas dan berkreasi. Harapannya ada diklat lanjutan setelah diklat ini dilaksanakan. Selaian itu dengan dipacunya kemanpuan literasi harapannya dapat mewujudkan Ma’arif Hebat Nusantara kuat karena guru memiliki kompetensi yang cukup menyongsong era 4.0 ujar Nor Hasan. (HJ99/Saidah).