Brebes, Harianbrebes.com – Ditengah Pandemi Covid-19 dan diberlakukan PPKM Darurat, harga penjualan hewan korban di Kabupaten Brebes mengalami penurunan. Namun, pada musim kurban tahun ini harga satu ekor kambing lebih mahal, dari tahun sebelumnya.
Memasuki 7 hari jelang hari raya Idul Adha, penjualan hewan kurban di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah biasanya mulai meningkat. Sejumlah pedagang hewan korban musiman pun mulai menjamur. Diantaranya, ada penjual hewan korban yang biasa memanfaatkan lahan di depan rumahnya sebagai lokasi berjualan kambing kurban.
Salah satu penjual kambing, Bambang Kristiantoro yang akrab dipanggil Anto mengaku penjualan hewan korban jenis kambing mengalami peningkatan harga dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun lalu bisa menjual sampai 70 ekor kambing kurban. Sekarang ditengah PPKM darurat dan memasuki H-7 penjualan kambingnya dirasa menurun namun harga jual lebih mahal dari tahun sebelumnya,” ungkap Anto saat ditemui di losasi depan rumahnya, jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes.
Menurutnya, 40 ekor kambing yang dijual, baru laku 10 ekor diantaranya. Sementara di tahun sebelumnya, Anto mengaku bisa menjual kambing 70 ekor dari stok 80 ekor.
“Tahun ini, stok hanya 30 ekor. Ini yang sudah dibeli dan yang sudah dipesan 10 ekor, kami beri tanda warna merah dan dileher kambing yang sudah dipesan itu dikalungkan nama pembelinya,” ucapnya sambil menunjukan kambing tersebut.
Selain itu, Anto yang didampingi adiknya Hendra Kurniawan menuturkan, saat ini harga kambing kurban mengalami kenaikan rata-rata 500 ribu rupiah per ekor. “Untuk harga jual kambing yang tahun lalu seharga 2,5 juta, sekarang rata-rata dijual 3 juta rupiah per ekornya,” ungkapnya.
Sejak diberlakukannya PPKM Darurat, lanjutnya, jalan di wilayah Kabupaten Brebes diberlakukan penyekatan dibeberapa titik. Sehingga untuk menghindari keterlambatan pengiriman, Anto mengambil jalan tikus agar hewan korban yang sudah dipesan lebih cepat sampai ke tangan pembeli. (Gust)
