Brebes,- Foto ini saya ambil tadi malam, sepulangnya saya dari kegiatan Diskusi Kebangsaan MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Brebes, Kamis (30/9) dalam rangka mengenang peristiwa Gestapu, tanda tanda kebiadaban PKI pada masa itu.
Pada tanggal 17 Agustus 1966, Presiden RI, Ir. Soekarno berpidato dalam upacara peringatan kemerdekaan Indonesia, dimana isi pidatonya pada akhirnya populer dengan JASMERAH, “Jangan sekali sekali meninggalkan sejarah!”. Tujuannya adalah untuk mengingatkan generasi muda akan segala peristiwa yang telah lampau, membangun, membentuk, Indonesia menjadi suatu negara kesatuan. Paham “Komunisme” PKI dengan segala pergerakan dan kebiadabannya adalah bahaya laten, yang sampai kapanpun perlu untuk diwaspadai.
Ingat, mengganti Pancasila sebagai dasar negara melalui cara pemberontakan frontal, sudah terbukti gagal!
Namun percayalah, upaya tersebut tidak akan berhenti. Generasi muda perlu waspada terhadap infiltrasi faham faham yang terus berusaha mengganti Pancasila dengan apapun nama fahamnya, tidak lagi melalui pemberontakan frontal, namun melalui perang pemikiran, doktrinasi, menguasai media, bahkan menguasai politik dan pada akhirnya bukan tidak mungkin nantinya dapat menguasai pemerintahan.
Hindari pengkotakan yang bersifat SARA, perbanyak membaca litetatur dari sumber terpercaya, amati lebih dekat dengan mengambil jarak lebih jauh. Generasi muda harus melanjutkan tongkat estafet pendahulu kita 1928 yang telah bersumpah (Sumpah Pemuda) demi cita-cita NKRI.
Merdeka.. Pancasila.. Abadi.
Setelah Indonesia merdeka, maka pancasila harus abadi. Karena tanpa Pancasila yang kokoh dan abadi, bisa jadi, tidak akan ada lagi NKRI.
Penulis; Mochammad Reza Prisman, M.Sc (Bendahara Pengurus Cabang (PC) Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila (B2P3) Kabupaten Brebes).