BREBES – Saat harga bawang merah tengah remuk redam akibat panen raya, dihajar harga pupuk yang kian ngamuk, kini sebagian petani di Kabupaten Brebes harus gigit jari karena bawang merah miliknya terendam banjir. Bahkan, banyak bawang merah petani yang terpaksa panen dini, dengan alasan menghindari gagal panen.
Puluhan hektar sawah yang ditanami bawang merah di Kabupaten Brebes terendam banjir akibat diguyur hujan semalaman. Sedikitnya, ada 25 hektar tanaman bawang merah di Kecamatan Wanasari yang saat ini terendam banjir hingga terancam gagal panen.
Seorang petani bawang merah asal Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari, Abu (50) menuturkan, bawang merah yang baru ditanamnya sekitar satu bulan lalu terancam gagal panen. Hal itu, lantaran banjir akibat hujan lebat pada Senin malam (22/11).
“Sudah tidak ada harapan lagi untuk dapat untung, para petani saat ini hanya bisa pasrah. Kalaupun bisa dipanen dini juga belum tentu laku dijual,” katanya saat ditemui wartawan usai menilik sawahnya yang terendam banjir, Selasa pagi (23/11/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes, Yulia Hendrawati saat dikonfirrmasi mengatakan, saat ini petugas dari dinasnya tengah meninjau lokasi persawahan yang tergenang banjir. Untuk persawahan yang menjadi langganan banjir setiap tahun, yakni di Kecamatan Wanasari ada sekitar 30 hektar.
“Kami menyarankan kepada petani, jika memamng masih bisa di panen untuk segera dipanen dini. Mengingat baru hujan lebat pertama saja sudah separah ini,” kata Yulia.
Bagi petani yang tidak menginginkan panen dini, lanjut Yulia, petugas Dinas Pertanian akan memberikan abu khusus untuk bawang merah, setelah banjir sudah surut. “Pemberian abu ini bertujuan untuk membasmi jamur pada bawang merah, sehingga meminimalisir terjadinya gagal panen,” tambahnya.
Yulia merinci, tanaman bawang merah yang terendam banjir di antaranya di Desa Wanasari 2 hektar, Sidamulya 12 hektar, Lengkong 1 hektar, dan Siasem 3 hektar. Tanaman bawang merah di desa-desa tersebut terpaksa harus panen dini untuk menghindari gagal panen. Sedangkan sisanya dari 30 hektar hingga saat ini petani masih membiarkan tanaman bawang merahnya.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Brebes, Juwari mengatakan, di Kecamatan Wanasari tercatat ada 25 hektar tanaman bawang merah yang terendam banjir. Jumlah itu termasuk 18 hektar lahan milik kelompok tani dirinya. Akibatnya sebagian dari tanaman bawang merahnya yang sudah berusia di atas 40 hari terpaksa panen dini.
“Usianya sudah di atas 40 hari, tapi daripada nanti busuk kalau dibiarkan, jadi langsung dipanen. Sekarang baru sebagian milik kelompok tani saya yang sedang dipanen,” kata dia.
Juwari mengaku, saat ini pihaknya baru mendapatkan laporan tanaman bawang merah yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Wanasari. Di kecamatan ini, tanaman bawang merah di sejumlah desa seperti di Desa Sisalam, Siasem, Pesantunan, Wanasari, dan Sidamulya terendam banjir. Sedangkan auntuk kecamatan lainnya, balum ada petani yang melaporkan.
“Kami baru memantau di Kecamatan Wanasari ada 25 hektar tanaman bawang merah yang terendam banjir. Kalau kecamatan lain kami belum memantau dan belum juga ada laporan dari petani,” tandasnya. (*/Gust)
Pa desa sigentong ko ngga kecantum padahal desa sigentong banyak yang banjir menurut saya datanya kurang valid salam satu lumpur