BREBES, Harianbrebes.com- Pemerintah membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) untuk disewakan kepada keluarga kurang mampu. Pembangunan dari Rusunawa bertujuan untuk menyediakan rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum mampu memenuhi kebutuhan rumahnya atau belum memiliki rumah.
Adapun di Kabupaten Brebes, telah dibangun rusunawa sejak 2020 di Desa Limbangan Wetan Kecamatan Brebes dan telah diresmikan Bupati Brebes, Idza Priyanti pada Rabu (8/12) lalu.
Bangunan rusunawa sebanyak tiga lantai dengan 44 unit kamar tipe 36 sekelas apartemen modern itu disewakan dengan tarifnya mulai dari Rp 97 ribu perbulan untuk yang di lantai dua. Sedangkan, untuk yang di lantai 1 dengan sewa sebesar Rp 150 ribu per bulan. Tarif yang dipatok itu belum termasuk biaya operasional seperti listrik, PDAM dan keamanan.
Sebanyak 29 Kepala Keluarga mendaftar dan boyongan.
Sebanyak 29 warga Desa Randusanga Kulon Kecamatan Brebes yang terdampak banjir Rob, boyongan ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Limbangan Wetan, Brebes.
Boyongan diantar Bupati Brebes, Idza Priyanti beserta Suami, AKBP Warsidin dan Kepala OPD dari Balai Desa Randusanga Kulon dengan mengendarai Kereta Kencana, Dokar dan Odong-odong sebelum acara peresmian tersebut.
Bupati Idza menjelaskan, pembangunan Rusunawa merupakan program Kementerian PUPR yang diperuntukan bagi MBR atau Masyarakat yang belum memiliki rumah. Karena berbagai pertimbangan, banyak warga Randusanga Kulon yang terdampak Banjir Rob. Mereka juga terkena gusuran normalisasi Kali Sigeleng dan pelebaran jalan sepanjang jalan menuju objek wisata Pantai Randusanga Indah (Par In). Maka Rusunawa diprioritaskan bagi mereka.
Pembangunan rusunawa, kata Idza, menjadi jawaban sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat, khususnya warga Desa Randusanga Kulon. Sehingga masyarakat tidak lagi kesusahan saat rob datang, karena telah memiliki hunian yang aman dan nyaman.
Atas nama pemerintah Kabupaten Brebes dan warga masyarakata, bupati mengucapkan terimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusunawa bagi MBR. Dengan Rusunawa, diharapkan kehidupan masyarakat terdampak Banjir Rob menjadi lebih baik. Seperti, pendidikan, perekonomian, kesehatan. Semoga lingkungan Rusunawa juga menjadikan hidupnya lebih baik, aman dan nyaman.
“Saya berharap, rusunawa bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Pemakai juga harus menjaga kebersihan, kerukunan, aman dan nyaman,” pungkas Idza.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) Sutrisno mengucapkan syukur Alhamdulillah, karena pembangunan Rusunawa dengan menggunakan alokasi anggaran dari Kementerian PUPR sebesar Rp 20 miliar itu telah selesai dan siap ditempati.
Rusunawa dibangun 1 tower, dengan 3 lantai, sebanyak 44 unit, kamar tipe 36 sekelas apartemen modern. Rusunawa dilengkapi fasilitas umum seperti gedung serbaguna, musholla, toilet umum, taman, dan lainnya.
Untuk tarif, lantai 1 dengan sewa sebesar Rp 150 ribu dan lantai 2 sebesar Rp 97 ribu perbulan, belum termasuk biaya operasional seperti listrik, PDAM dan keamanan.
“Sesuai dengan Permendagri nomor 100 tahun 2018 dan Permen PUPR nomor 29 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM) perumahan pendapatan, pemotongan harga untuk 1 tahun pertama sebesar 50 persen,” ungkap Sutrisno.
Sutrisno menambahkan, bagi Kepala Keluarga di Desa Randusanga Kulon yang terdampak rob dan mempunyai tanah milik sendiri, akan difasilitasi program elevasi pembangunan baru dengan menggunakan teknologi Rumah Unggul Sistem Panel Instan (Ruspin). (Hms/Gust)