Kasihan, Rumah Hampir Roboh Ini Tak Ada Jamban dan Listrik

1

BREBES, Harianbrebes.com- Bayangkan, diusia 55 tahun ini, Kusnadi harus tinggal di rumah yang hampir roboh. Atap rumah penuh lubang, dinding bolong, lantai masih tanah.

Saat hujan, air merembes hampir di semua ruangan. Mirisnya, saat hujan deras di dalam rumah ini tergenang air hingga 20cm.

Bersama kakaknya, Sulaiman (60) dan keponakannya Robi (38), Kusnadi tinggal diwilayah dekat pendopo Bupati Brebes, yaitu di RT 11, RW 01, Desa Siasem, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Saat ditemui dirumahnya, Kusnadi dalam keadaan sakit dan tak bekerja. Untuk makan sehari-hari biasanya, Kusnadi bekerja serabutan.

“Saya biasa kerja serabutan, apa saja. Kadang kuli bangunan atau buruh tani kalo ada yang butuh tenaga saya. Terus terang, saya tak mampu untuk memperbaiki rumah ini,” ungkap Kusnadi, Rabu (29/12).

Kusnadi menyebut, rumah yang ditempatinya sejak kecil ini merupakan peninggalan dari orang tuanya. Namun, sejak sampai saat ini di rumahnya tidak ada kamar mandi dan jamban, listrik juga disambung dari tetangga sebelah.

“Kalo Buang Air Besar (BAB) ya terpaksa ke pekarangan belakang rumah, untuk mandi kadang ke kakak saya yang rumahnya bersebelahan,” ujarnya.

Kusnadi mengaku, saat hujan deras rumahnya selalu kebanjiran. Hal itu, lantaran dataran di sekitar rumahnya ini lebih rendah dari rumah-rumah tetangga. Jadi, aliran airnya selalu mengalir ke rumahnya yang kemudian menggenang sampai ke dalam rumahnya.

“Kalo hujan deras ya airnya masuk keruangan, terus menggenang didalam dan sekitaran rumah. Dampak terhadap kesehatan, saat ini saya sedang merasakan masuk angin,” ucapnya.

Kusnadi membeberkan, dirinya pernah ditawari bantuan dari pemerintah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebesar Rp. 15 juta.  Namun, karena bantuan berupa material dan ia tidak memiliki biaya tambahan akhirnya bantuan tersebut ditolak.

“Syarat penerima bantuan itu kan rumah harus di robohkan semua, sementara bantuan Rp. 15 juta itu hanya untuk material. Karena, saya tak mempunyai biaya tambahan buat bayar tukang (bangunan) dan sebagainya. Jadi bantuannya ya terpaksa tidak saya ambil, meskipun saya khawatir rumah ini akan roboh” tutupnya. (Gust).

1 KOMENTAR

  1. Di desa sy jg sama,kisahnya nan nama nya kbetulan sama bapa Kusnadi!
    Sy udh pngajuan dari tahun 2019,2020 ,trakhir kemarin 2021 dn sampai skrng blum ad perbaikan!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here