SLAWI, Harianbrebes.com – Seni dan budaya merupakan marwah atau kultur suatu daerah. Untuk itu, keberadaan seni dan budaya yang ada di daerah harus bisa dijaga dan dilestarikan.
Selain itu, hubungan antara seni budaya dan pers harus menyatu, dan tidak bisa terpisahkan. Pasalnya, masyarakat atau suatu daerah bisa mengenal seni dan budaya, juga tidak lepas dari peran pers.
Hal yang demikian itu disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Paramitha Widya Kusuma SE MM saat acara Ngobrol Bareng Mba Mitha dengan tema “Pers dalam Pusaran Tradisi dan Budaya”, di aula pertemuan Hotel Salma Guci, Kabupaten Tegal, Kamis (25/2/2022) malam.
Acara “Ngobrol Bareng Mba Mitha” yang menghadirkan dua narasumber masing-masing Sekda Brebes, Ir Djoko Gunawan MT dan Sejarawan sekaligus Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Brebes, Wijanarto SPd Hum itu juga dihadiri jajaran insan pers dan pengurus serta anggota Dewan Kesenian Kabupaten Brebes.
Nampak hadir pula Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, H indra Kusuma S.Sos yang didampingi jajaran anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Brebes.
Sebagai narasumber, Sekda Djoko Gunawan mengatakan, Pemkab Brebes akan berupaya lebih maksimal memberikan wadah bagi para pegiat seni dan budaya. Menurutnya, selama ini keterbatasan APBD Brebes yang selalu terkena recofushing, menjadikan niat baik untuk memajukan seni dan buaya daerah menjadi terhambat.
“Namum demikian, Pemkab Brebes tetap akan berusaha maksimal agar seni dan budaya di Kabupaten Brebes bisa lebih berkembang dan lebih dikenal masyarakat atau daerah lain. Terlebih nasional hingga internasional,” ungkap Djoko Gunawan.
Dalam kesempatan itu, juga terdapat momen tanya jawab terkait dengan kegiatan yang diselingi dengan pertunjukan tarian seni daerah juga pembacaan puisi.
Diakhir acara, Paramitha Widya Kusuma yang akrab disapa Mbak Mitha membagikan door prize kepada insan pers yang memberikan pertanyaan kepada wartawan seputar Hari Pers Nasional (HPN) 2022. (Gust)