BREBES, Harianbrebes.com – Menjelang Bulan Ramadhan masyarakat dihadapkan pada harga kedelai yang melambung. Kenaikan harga kedelai itu dinilai sangat berdampak pada produsen tahu dan tempe.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Harris Turino menuturkan, persoalan harga kedelai berbeda dengan harga sawit. Menurutnya, jika kedelai itu masih impor, sedangkan Indonesia menjadi salah satu produsen sawit.
“Sementara harga kedelai di luar negeri naik, akibatnya harga tempe menjadi naik,” kata Haris Turino, Rabu (2/3) usai reses di Hotel Anggraeni Bumiayu, Brebes.
Harris Turino mengaku, pihaknya telah berbicara dengan Menteri Perdagangan RI. Dia meminta Mendagri menindaklanjuti permasalahan tersebut sehingga bisa diatasi atau diselesaikan.
“Dengan cara apa? melibatkan satgas pangan, melibatkan kepolisian,” ungkapnya.
Karena, lanjut Harris Turino, Kementerian tidak memiliki daya paksa. Namun, dengan melibatkan kepolisian, Haris meyakini produsen-produsen yang memiliki produk strategis akan benar-benar bisa dikendalikan.
“Tidak boleh ada orang bermain curang disini, tidak boleh ada penimbunan disini,” tegasnya.
Jika di lapangan sampai ditemukan adanya penimbunan, Harris Turino memerintahkan Menteri Perdagangan untuk mencabut izinnya. (*/Gust)
