Pasca Pilkades, Pendukung Tiap Cakades di Brebes Kerja Bhakti Bersih Lingkungan

0

BREBES, Harianbrebes.com – Para pendukung tiap calon Kades Wangandalem, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah melakukan kerja bhakti bersama bersih bersih lingkungan. Kegiatan itu diharapkan bisa mempererat tali persaudaraan sekaligus mencairkan ketegangan pasca Pilkades.

Ajang pemilihan kepala desa perlu adanya komitmen dan kesadaran berdemokrasi kepada masyarakat di desa. Hal itu karena pesta demokrasi sangat berpengaruh bagi kemajuan di desa.

Meski dalam pesta demokrasi itu kerap menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Dimana, satu sama lain terkadang saling memusuhi hanya karena beda dukungan politik.

Tidak jarang permusuhan antar pendukung cakades berlanjut meski perhelatan pesta demokrasi itu berakhir. Namun, pesta demokrasi itu sangat berpengaruh bagi kemajuan di desa.

Untuk itu, dalam pelaksanaannya dibutuhkan dukungan semua warga untuk menumbuhkan suasana yang kondusif agar kelangsungan pembangunan berjalan lebih baik. Dan setelah pelaksanaan Pilkades, diperlukan solusi agar semua bersatu kembali, mencairkan suasana dan merajut kembali tali persaudaraan di antara pendukung tiap calon kades.

Salah satu solusinya adalah dengan cara kerja bhakti bersama bersih bersih lingkungan seperti yang dilakukan di Desa Wangandalem.

Seperti diketahui, pilkades Wangandalem diikuti dua calon masing masing Siswondo dan Ma’mur Rosidi. Gelaran pesta demokrasi ini dimenangkan oleh Siswondo.

Saat kegiatan kerja bhakti bersih bersih kawasan makam dan lingkungan desa, para pendukung dari kubu Siswondo dan Ma’mur Rosyidi tampak membaur menjadi satu. Kereka bahu membahu membersihkan lingkungan, tidak tampak perasaan canggung. Diakhir kegiatan ini, untuk memperkuat tali persaudaraan diantara para pendukung Cakades, mereka makan bersama nasi bungkus.

Calon Kades Wangandalem terpilih, Siswondo mengatakan, perseteruan antar pendukung dalam pilkades terkadang tetap berlanjut meski pilkades telah usai. Antar pendukung tidak saling sapa meski tinggal dalam satu Rukun Tetangga (RT).

“Kerja bhakti ini memang sengaja untuk merajut tali persaudaraan yang sempat terpecah saat pilkades. Saya tidak mau ketegangan antar kubu berlanjut terus menerus. Makanya para pendukung calon dikerahkan untuk bersih bersih lingkungan,” tutur Siswondo, Rabu (25/5/2022).

Sunoto (61) salah satu warga pendukung Ma’mur, calon gagal mengaku, dirinya sempat bersitegang dengan kerabat gara gara beda pilihan. Namun melalui kegiatan ini semua perselisihan sudah mencair.

“Memang kalau ada pilkades ya seperti itu. Antar pendukung saling bermusuhan. Malahan dengan saudara kerabat juga musuhan. Tapi sepertinya itu sudah berakhir, buktinya mereka pada datang kerja bhakti,” tandasnya. (Gust)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here