BREBES, Harianbrebes.com – Puluhan tenaga kesehatan di Puskesmas Tonjong menggeruduk Kantor Dinas Kesehatan Brebes, Kamis (27/10). Mereka mengadukan kinerja kepala puskesmas yang dinilai menimbulkan keresahan internal.
Rombongan perwakilan nakes Puskesmas Tonjong, sampai di Kantor Dinkes sekitar pukul 09.30 WIB. Kemudian, langsung disambut Kadinkes untuk menggelar audiensi selama 2 jam lebih.

Saat audiensi nakes dengan Kadinkes di ruang kerjanya, perwakilan nakes mendesak Kepala Dinkes mengganti kepala Puskesmas Tonjong. Alasannya, sikap Kapus dianggap tidak transparan dan arogan dalam menjalankan tugas.
Menurut dr Rangga yang merupakan salah seorang perwakilan nakes Puskesmas Tonjong, keresahan mereka dipicu lantaran tidak adanya transparansi insentif. Yakni, tim tracing Covid dan vaksin yang diterima tanpa ada rinciannya. Termasuk, sikap arogan Kapus yang sering ditonjolkan dalam forum setiap ditanya. Bahkan, menyampaikan ancaman dalam arti menekan personel honorer yang kritis dan vokal kontraknya tidak akan diperpanjang.
“Jika dibandingkan dengan insentif puskesmas lain sangat timpang. Karena, rata-rata puskesmas lain mencapai Rp 10 juta. Sedangkan kami, hanya menerima Rp 5 juta dibagi semua. Itupun, gak ada rinciannya,” jelasnya.
Tidak adanya transparansi insentif, lanjut Rangga, juga dibenarkan nakes lainya. Yakni, ada amplop tercantum nama secara jelas tapi tidak tersampaikan ke yang bersangkutan. Bahkan, sikap provokasi dan fitnah juga dilontarkan Kapus kepada personel nakes. Seperti, menuduh tanpa bukti terkait nihilnya anggaran pengadaan ATK sampai mengadudomba.
“Kedatangan kami menemui Kadinkes, hanya ingin menyampaikan keresahan dan keluh kesah. Sehingga, ada pembinaan langsung dan tindaklanjutnya jelas,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Brebes Ineke Tri Sulistyowati saat dikonfirmasi awak media menjelaskan, sebagai dinas yang menaungi nakes Puskesmas pihaknya sudah menerima banyak laporan. Bahkan, Inspektorat juga sudah dilibatkan untuk pembinaan sebagai upaya penyelesaian masalah. Termasuk, menampung keluh kesah dan semua keresahan nakes puskesmas sedang dalam proses pembahasan.
“Intinya, sampai sekarang masih dalam proses pembinaan internal secara menyeluruh. Sehingga, apa yang menjadi curhatan nakes puskesmas dan Kapus akan dicarikan solusi terbaiknya,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Tonjong Sri Mulyani menyampaikan, aksi puluhan nakes yang mendatangi Kantor Dinkes pihaknya mengklaim hanya Miss komunikasi. Sebab, persoalan yang ada sebenarnya bisa diselesaikan secara internal.
“Sebenarnya masalah ini kan sedang dalam proses penyelesaian. Artinya, Kadinkes kemarin sudah mengkonfirmasi dan masih dalam pembinaan,” tandasnya. (*/Gust)