Bahagia Tak Terhingga

0

Oleh : Dr. Didi Junaedi, M. A.
(Dosen Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
‎ ‎
Mungkinkah kita meraih bahagia dalam jangka waktu yang lama, ‎sepanjang masa, bahkan tak terhingga? Pertanyaan ini terus menerus ‎menggelayut di benak penulis hingga sesaat sebelum tulisan ini ditulis.‎

Penasaran dengan jawaban atas pertanyaan tersebut, penulis pun ‎berusaha mencari dan menemukan jawabannya melalui sejumlah bacaan dan ‎juga perenungan. Dari hasil bacaan dan perenungan tersebut kemudian ‎penulis menyimpulkan sebuah jawaban, bahwa agar kita meraih bahagia dalam ‎jangka waktu lama, sepanjang masa, bahkan tak terhingga, kuncinya adalah : ‎Bersyukur.‎

Ya, bersyukur setiap waktu, dalam segala kondisi akan menjadikan ‎pikiran tenang, hati tentram, jiwa bahagia. Tak ada lagi resah dan gelisah, ‎ketika setiap anugerah dari Allah disyukuri sepenuh hati. Tak ada lagi galau ‎yang membuat pikiran kacau, jika setiap nikmat yang datang diterima dengan ‎lapang. Tak ada lagi susah di hati, ketika setiap rezeki yang hadir dinikmati ‎penuh puji kepada Ilahi.‎

Syukur tak terukur yang dihaturkan kepada Allah, akan menjadikan ‎nikmat terus-menerus terulur. Menerima setiap ketentuan yang dihadirkan ‎Allah dan menyakini bahwa itu yang terbaik bagi kita, akan membuat hati kita ‎lega dan bahagia.‎

Syukur, meski sangat mudah diucapkan, tetapi begitu sulit dilakukan. ‎Bahkan Allah Swt. sendiri menegaskan dalam salah satu firman-Nya, “Dan ‎sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (Q.S. Saba’ : 13)‎

Padahal dalam friman-Nya yang lain, Allah Swt menjanjikan, “Jika ‎kalian bersyukur, pasti akan Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu. Dan jika ‎kalian mengingkarinya, sungguh siksa-Ku amat pedih.” (Q.S. Ibrahim : 7)‎

Ayat ini secara tegas memberikan kabar gembira kepada siapa saja ‎yang selalu mensyukuri nikmat Allah, akan mendapatkan anugerah serta ‎limpahan karunianya yang tak bertepi, kebahagiaan tak terhingga, keberkahan ‎tak terbatas. Sebalik keadaan, siapa saja yang mengingkari ikmat-Nya, maka ‎Allah akan menghadirkan siksa-Nya. Makna siksa dalam ayat tersebut dapat ‎berupa kesempitan hidup di dunia, kesusahan yang tak pernah berujung, ‎persoalan yang terus menrus datang menghadang, serta hilangnya ‎keberkahan hidup. Adapun siksa di akhirat dimulai dengan siksa kubur hingga ‎hari dibangkitkan, berlanjut dengan dimasukkannya ke dalam neraka. Na’udzu ‎billahi min dzalika.‎

Dari keterangan di atas jelaslah bahwa jika kita berharap mendapat ‎kebahagiaan tak terhingga, maka salah satu cara yang bisa kita lakukan ‎adalah dengan bersyukur setiap saat, sepanjang waktu, atas segala nikmat ‎dan karunia yang Allah berikan kepada kita.‎

Semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang ‎pandai bersyukur. Amiin.‎

  • Ruang Inspirasi, Ahad, 4 Desember 2022.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here