Dapat Beasiswa, Guru SMK Farma Husada Larangan Raih Doktor

0

BREBES, Harianbrebes.com- Guru SMK Farma Husada Larangan, Ahmad Sunardi mendapat beasiswa dari Kemendikbud sejak S2 dan S3. Guru SMK ini mengawali kariernya sebagai Staf TU, Bendahara, Pembina Osis, Pembina Pramuka, dan Waka. Kesiswaan.

Selain itu, Ia juga menjadi Tutor Paket B/C hingga menjadi Pengurus Yayasan Pendidikan ini meraih gelar doktor karena mendapat Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN).

Sunardi yang merupakan Dosen di salah satu perguruan tinggi di Tegal ini berhasil mempertanggungjawabkan disertasinya yang berjudul “Deradikalisasi Ideologi dalam Novel Demi Allah Aku Jadi Teroris Karya Damien Dematra dan Novel Naksir Anak Teroris Karya Ditta Arieska”.

Disertasi tersebut, menurutnya, di bimbing oleh Promotor Prof. Dr. Rm. Teguh Supriyanto, M. Hum., Koopromotor Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Anggota Promotor Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum. Ujian yang digelar pada Jumat tanggal10 Februari 2023 di kampus Pascasarjana UNNES, hadir dewan penguji dalam ujian terbuka promosi doktor tersebut yaitu Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dari UNY sebagai penguji eksternal, Rektor Unnes Prof. Dr. Sumarno, M.Si. sebagai ketua penguji, Direktur Pascasarjana Unnes Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. sebagai sekretris, DR. Mukh Doyin, M.Si., Dr.Hari Bhakti Mardikantoro, M.Hum., Prof. Dr. RM. Teguh Supriyanto, M. Hum., dan Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum.

Dalam disertasinya, Sunardi mengungkapkan permasalahan terorisme yang merupakan kasus kejahatan nomor satu di Indonesia. Menurutnya, kasus terorisme yang ada di Indonesia bahkan di dunia berangkat dari paham radikal yang membajak Islam sebagai pembelaan mereka.

“Permasalahan paham radikalisme yang mengarah pada tindakan terorisme harus di berantas, di minimalisasi, dan di antisipasi,” katanya. Jum’at, (10/2/2023).

Sunardi menjelaskan, kasus terorisme tampak ironis jika dapat di ulangi kembali oleh seorang residivis terorisme seperti kasus bom Polsek Astana Anyar Bandung Desember 2022. Dimana permasalahan tersebut, perlu di tindak melalui program deradikalisasi sesuai dengan program BNPT dan program deradikalisasi yang harus dilakukan secara komprehensif disetiap lini kehidupan.

“Doktrin-doktrin radikalisme mempunyai hegemoni melalui bahasa, oleh karenanya program deradikalisasi juga harus disematkan dalam Bahasa, karena Bahasa adalah bagian dari ideologi yeng mempunyai kekuatan,”  jelasnya.

Sunardi membeberkan, permasalahan-permasalahan sosial seperti kasus terorisme tidak bisa lepas dari bidikan Bahasa dalam sastra karena sastra lahir tidak dengan sendirinya, tetapi muncul karena permasalahan sosial yang ditangkap oleh pengarang. Karya sastra yang mengungkapkan permasalahan sosial masa kini termasuk sastra kontemporer.

“Diantara sastra kontemporer yang membahas tentang terorisme dan deradiialisasi adalah Novel Demi Allah Aku Jadi Teroris Karya Damien Dematra dan Novel Naksir Anak Teroris Karya Ditta Arieska,” tambahnya.

Melalui pendekatan strukturalisme genetik, Guru yang sekaligus Dosen Bersertifikasi ini menemukan struktur deradikalisasi ideologi pada kedua novel tersebut berupa unsur intrinsik yang mendukung deradikalisasi ideologi, fakta kemanusiaan, subjek kolektif, strukturasi, pandangan dunia yang serat dengan deradikalisasi ideologi.

“Pada penelitian tersebut ditemukan fakta kemanusiaan tentang irasionalitas, oleh karenanya sebuah karya sastra dapat diteliti dari segi irasionalitas,” ungkapnya.

Temuan tentang bentuk deradikalisasi berupa bentuk identifikasi, bentuk rehabilitasi, reedukasi, dan integrasi sosial juga terdapat dalam sastra sesuai dengan UU No. 5 tahun 2018. Temuan lainnya yaitu tentang idiologi kepemimpinan, ideologi deradikalisasi, dan ideologi Bahasa cinta yang mempunyai kekuatan merubah kehidupan dalam cerita.

“Dengan cinta seseorang dapat berubah, termasuk kasus Kemala seorang teroris yang hendak meledakan café Distro hingga akhirnya dipenjara dapat berubah karena cintanya kepada Prakasa sebagai anggota Polisi Antiteror. Cinta mempunyai kekuatan yang luar biasa dan mempunyai pengaruh kehidupan dalam cerita, inilah yang jarang diteliti atau ditemukan tentang pengaruh Bahasa cinta pada penelitian bahasa,” pungkasnya. (Gust)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here