BREBES, Harianbrebes.com- Anggota Komisi IX DPR RI, Nur Nadlifah memberikan apresiasi atas upaya penurunan stunting yang selama ini dilakukan di Kabupaten Brebes. Menurutnya, Brebes mendapat penghargaan bergengsi sebagai juara 1 nasional keberhasilan pembangunan daerah dalam penurunan stunting ini berkat kerja keras semua pihak.
“Alhamdulillah, percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Brebes ini menempati posisi pertama sebagai penurunan stunting tercepat di Indonesia. Tentunya, ini karena melibatkan banyak pihak,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp, Jum’at (21/9/2023).

Nur Nadlifah mengaku, selama ini sudah banyak kegiatan yang dilakukan bersama BKKBN dan DP3KB Brebes. Bahkan, pihaknya hampir tiap minggu melakukan kegiatan Sosialisasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting.
“Kami sering turun ke pelosok-pelosok desa dengan menggandeng Fatayat NU ditiap rantingnya. Iya, kerja sama dengan PC Fatayat NU Kabupaten Brebes melalui program Gerakan Sadar Gizi. Program ini terkait pendampingan dan pemberian asupan-asupan bergizi kepada bayi yang terindikasi kena stunting,” ujarnya.
Diketahui, Penghargaan yang diterima oleh Pemkab Brebes tersebut berupa penghargaan sebagai juara 1 daerah terbaik di Indonesia dalam ECCNE Award yang diselenggarakan Seameo Refcon.
Pengumuman penghargaan disampaikan Direktur Semaeo Refcon Drc Zainun Misbah dalam Governing Board Meeting Kementerian Pendidikan dari 11 negara Asia Tenggara yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (19/9/2023).
ECCNE atau Early Childhood Care Nutrition and Education adalah penghargaan yang diberikan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization-Regional Centre for Food and Nutrition atau Organisasi Kementrian Pendidikan se Asia Tenggara untuk keberhasilan daerah dalam penurunan stunting melalui implementasi Program Anakku Sehat dan Cerdas di Indonesia.
ECCNE Award tahun 2023 diberikan kepada 3 daerah terbaik di Indonesia, yaitu Brebes, Bangka dan Lombok Timur. Tim Panelis penilaian ECCNE Award 2023 terdiri dari para pakar independent yang berasal dari Perguruan Tinggi, Kementrian Pendidikan, BKKBN dan para ahli di bidangnya. Diantaranya adalah Dr Ir Umi Fahmida, MSc dari SEAMEO RECFON, Ardhiani Dyah Priamsari MPH dari Global Alliance for Improved Nutrition, Eko Prihastono, SKM MA dari Kementerian Kesehatan dan Harris Iskandar PhD dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan dr Irma Ardiana MAPS dari BKKBN. (Gust)
