Bacalah!
Oleh : Dr. Didi Junaedi, M. A.
(Dosen Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
Harianbrebes–Bagi seorang muslim, membaca seharusnya menjadi aktivitas harian. Karena, wahyu yang pertama kali turun adalah perintah untuk membaca. Iqra! Bacalah! carilah pengetahuan, gali informasi, perkaya diri dengan ilmu, lepaskan diri dari belenggu kebodohan!
Tafsir bebas dari wahyu pertama tersebut adalah bahwa seolah-olah Allah menyeru kepada setiap manusia: “Hai manusia, janganlah kamu menjadi orang yang bodoh dan tidak berpengetahuan. Jadilah kalian semua orang-orang yang berilmu. Karena dengan ilmu pengetahuan, maka kalian akan menjadi mulia dan terhormat!”
“Bacalah dengan nama Tuhanmu!”, artinya belajarlah beragam ilmu pengetahuan dengan jalan membaca dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Sehingga ilmu yang kelak didapatkan bisa memberi manfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain.
Khususnya bagi umat Islam. Hendakanya membaca al-Qur’an setiap hari disertai terjemahnya. Pahami isinya, hayati maknanya, kemudian praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Qur’an adalah bacaan mulia. Di dalamnya terkandung beraneka macam ilmu pengetahuan. Lembar demi lembar al-Qur’an akan menghadirkan beragam ilmu serta pelajaran bagi umat manusia. Dari mulai sejarah kehidupan umat-umat terdahulu, kehidupan dan perjuangan para nabi dan rasul dalam menegakkan ajaran tauhid, kisah-kisah penuh hikmah dari orang-orang saleh, pelajaran berharga dari mereka yang membangkang dan berakhir dengan kehancuran, beraneka ragam ilmu pengetahuan alam; tentang bumi, langit, gunung, lautan juga angkasa raya serta planet-planet di tata surya kita.
Al-Qur’an juga menjelaskan kepada kita tentang masalah hukum, baik yang berkaitan dengan hukum ibadah ritual-individual, maupun ibahadah sosial berupa mua’amalah, hubungan antar manusia. Al-Qur’an juga berbicara tentang masalah akhlak, jiwa manusia (psikologi), dan juga tentang masalah sosial, budaya, ekonomi, politik, hingga masalah kesehatan. Tidak lupa juga al-Qur’an berbicara tentang masa depan, dari mulia kiamat, kondisi di alam kubur (barzakh), hari kebangkitan (yaum al-ba’ts), hari perhitungan (yaum al-hisab), surga dan neraka, hingga keadaan di akhirat nanti. Kesemua hal tersebut dijelaskan dalam al-Qur’an. Maka tepatlah jika al-Qur’an kemudian disebut dengan istilah kitab petunjuk (al-huda), penawar (asy-syifa’), nasihat (al-mau’izah), penjelas (al-bayan), mulia (al-majid), dan istilah-istilah lainnya sesuai dengan fungsi dan peran al-Qur’an dalam kehidupan ini.
Dengan membaca al-Qur’an serta memahami maknanya, seseorang akan mendapatkan petunjuk dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, serta ketenangan batin dan ketentraman jiwa.
- Ruang Inspirasi, Senin, 16 Oktober 2023.