
Siaran Pers
Badan Pusat Statistik (BPS)
16 Oktober 2023
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis indikator strategis terkini terkait: (1) Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia September 2023 dan (2) Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2023 (Angka Sementara).
Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam siaran persnya di BPS, Senin (16/10/2023).
Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
I. PERKEMBANGAN EKPOR IMPOR INDONESIA, SEPTEMBER 2023
Perkembangan Ekspor
- Nilai ekspor Indonesia September 2023 mencapai US$20,76 miliar atau turun 5,63 persen dibanding ekspor Agustus 2023. Dibanding September 2022 nilai ekspor turun sebesar 16,17 persen.
- Ekspor nonmigas September 2023 mencapai US$19,35 miliar, turun 6,41 persen dibanding Agustus 2023, dan turun 17,66 persen jika dibanding ekspor nonmigas September 2022.
- Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2023 mencapai US$192,27 miliar atau turun 12,34 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$180,48 miliar atau turun 12,89 persen.
- Penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2023 terhadap Agustus 2023 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$601,1 juta (20,54 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$78,6 juta (3,51 persen).
- Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–September 2023 turun 10,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 9,03 persen dan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 19,83 persen.
- Ekspor nonmigas September 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,17 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,84 miliar dan India US$1,50 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,97 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,49 miliar dan US$1,33 miliar.
- Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–September 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$27,64 miliar (14,37 persen), diikuti Kalimantan Timur US$21,16 miliar (11,01 persen) dan Jawa Timur US$16,21 miliar (8,43 persen).
Perkembangan Impor
- Nilai impor Indonesia September 2023 mencapai US$17,34 miliar, turun 8,15 persen dibandingkan Agustus 2023 dan turun 12,45 persen dibandingkan September 2022.
- Impor migas September 2023 senilai US$3,33 miliar, naik 25,04 persen dibandingkan Agustus 2023 dan turun 2,85 persen dibandingkan September 2022.
- Impor nonmigas September 2023 senilai US$14,01 miliar, turun 13,60 persen dibandingkan Agustus 2023 dan turun 14,46 persen dibandingkan September 2022.
- Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar September 2023 dibandingkan Agustus 2023 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai US$401,7 juta (17,95 persen). Sementara peningkatan terbesar adalah garam, belerang, batu, dan semen US$33,3 juta (43,27 persen).
- Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–September 2023 adalah Tiongkok US$45,68 miliar (32,92 persen), Jepang US$12,36 miliar (8,91 persen), dan Thailand US$7,71 miliar (5,55 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$23,01 miliar (16,58 persen) dan Uni Eropa US$10,66 miliar (7,68 persen).
- Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–September 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai US$2.408,5 juta (9,11 persen) dan barang konsumsi US$1.071,5 juta (7,34 persen). Sementara impor bahan baku/penolong turun US$18.447,0 juta (13,32 persen),
- Neraca perdagangan Indonesia September 2023 mengalami surplus US$3,42 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,34 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,92 miliar.
II. LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI INDONESIA 2023 (ANGKA SEMENTARA)
- Luas panen padi pada 2023 diperkirakan sekitar 10,20 juta hektare, mengalami penurunan sebanyak 255,79 ribu hektare atau 2,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 10,45 juta hektare.
- Produksi padi pada 2023 diperkirakan sebesar 53,63 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 1,12 juta ton GKG atau 2,05 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 54,75 juta ton GKG.
- Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,90 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 645,09 ribu ton atau 2,05 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 31,54 juta ton.
III. LUAS PANEN DAN PRODUKSI JAGUNG DI INDONESIA 2023 (ANGKA SEMENTARA)
- Luas panen jagung pipilan pada 2023 diperkirakan sebesar 2,49 juta hektare, mengalami penurunan dibandingkan luas panen di periode
yang sama pada 2022 yang sebesar 2,76 juta hektare. - Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2023 diperkirakan sebesar 14,46 juta ton, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang sebesar 16,53 juta ton.
Seluruh materi Berita Resmi Statistik (BRS) dapat diunduh pada tautan berikut ini :
https://www.bps.go.id/pressrelease.html
Salam,
Humas BPS
Website: www.bps.go.id
Facebook: BADAN PUSAT STATISTIK
Twitter: @bps_statistics
Youtube: BPS Statistics
Instagram: @bps_statistics