Oleh : Dr. Didi Junaedi, M. A.
(Dosen Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang diniatkan.”
— Nabi Muhammad Saw.—
Sebuah ungkapan bijak menyatakan, “jika niatnya benar, maka jalannya akan lempang”. Artinya, setiap aktivitas, rencana atau bahkan cita-cita apa pun, jika dilandasi oleh niat yang lurus, maka jalan untuk mencapainya akan jelas dan terang.
Niat adalah motivasi terkuat yang tertanam dalam lubuk hati seseorang yang paling dalam. Niat adalah amunisi paling ampuh yang dapat melesakkan seluruh potensi yang ada dalam diri seseorang. Niat pula yang akan mengantarkan seseorang memperoleh apa yang diinginkannya.
Dalam riwayat hadis yang penulis kutip di atas, Nabi Muhammad Saw. menegaskan bahwa seseorang akan diberi balasan atas perbuatan yang dilakukannya semata-mata karena niatnya. Niat yang lurus dan tulus akan melahirkan kebaikan dan kebahagiaan abadi. Sementara niat yang tidak lurus akan melahirkan kesenangan sesaat dan kekecewaan berkepanjangan.
Sebagai umat beragama, maka kita dianjurkan meniatkan segala aktivitas yang kita lakukan untuk menggapai ridla Tuhan. Niat yang didasari tujuan tertinggi ini, yaitu mendapat ridla Tuhan akan menjadikan kita melakukan aktivitas dengan penuh perasaan tulus, ikhlas tanpa pamrih kepada sesama. Karena, bagi kita yang terpenting adalah kita melakukan sesuatu sebaik-baiknya, sepenuh hati, dengan harapan bisa memberikan manfaat baik kepada diri kita sendiri, maupun kepada sesama, serta mendapat keridlaan-Nya.
Seorang suami yang setiap hari berangkat bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarga, misalnya, harus didasari oleh niat yang tulus dan menjadikan aktivitasnya tersebut sebagai ladang ibadah. Dengan demikian, maka dia akan mencari nafkah dengan cara yang halal. Karena dia sadar betul, jika keluarganya diberi nafkah yang tidak halal, maka darah yang mengalir dalam diri anak dan isterinya akan terkontaminasi dengan barang haram. Pada gilirannya, kehidupan keluarganya tidak akan berkah.
Pegawai yang bekerja di sebuah kantor atau karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan, akan dapat bekerja secara maksimal dan penuh tanggung jawab, jika didasari niat yang baik untuk meningkatkan kualitas dirinya serta memajukan perusahaan tempat dia bekerja. Dia akan meninggalkan cara-cara tidak terpuji yang hanya menguntungkan dirinya tetapi merugikan perusahaannya. Dia sadar betul, bahwa jika dia bekerja dengan baik, maka kantor tempat dia bekerja akan dinilai baik oleh masyarakat, atau income perusahaan tempat dia bekerja akan meningkat. Imbasnya, kesejahteraan pegawai serta karyawannya pun akan mengalami peningkatan.
Jika untuk segala aktivitas yang kita lakukan harus didasari niat yang lurus, maka demikian juga halnya dengan mimpi, serta cita-cita kita. Impian serta cita-cita yang hendak kita capai harus dilandasi oleh niat yang lurus dan tulus.
Ketika kita menempuh pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, misalnya, harus didasari motivasi bahwa pendidikan adalah sarana kita untuk menjadi manusia yang memiliki bekal pengetahuan yang memadai, skill yang mumpuni, serta budi pekerti yang luhur. Selanjutnya, dengan seperangkat kemampuan yang kita miliki tersebut, kita niatkan untuk dapat memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada diri kita sendiri, kepada orang lain, serta masyarakat secara luas.
Dengan niatan seperti ini, maka yakinlah kehidupan kita akan lebih bermakna. Semesta akan mendukung langkah kita. Tuhan pun akan mengulurkan pertolongan-Nya untuk mewujudkan cita-cita kita.
- Ruang Inspirasi, Jumat, 5 Januari 2024.