Tenaga Kesehatan Hewan Jateng-DIY Ikuti Pelatihan di Brebes

0

Harianbrebes.com-Pelatihan Pengembangan Profesional Tenaga Kesehatan Hewan Garis Depan Batch 3 digelar di Kabupaten Brebes. Diinisiasi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) dan Indonesian Australia Red Meat Cattle Partnership (IARMCP).

Peserta pelatihan merupakan dokter hewan berasal dari kabupaten/kota wilayah Jateng-DIY. Dibuka oleh Dekan FKH UGM Prof drh Teguh Budipitojo MP PhD, di Hotel King Royal Brebes, Jumat (12/1/2024).

“Pelatihan ini ditekankan agar tenaga kesehatan hewan garda terdepan siap untuk menghadapi wabah penyakit, terutama sektor peternakan sapi di Indonesia,” terang drh Teguh.

drh Teguh mengatakan, disamping mendapat pengetahuan dasar yang diulang seperti saat diperoleh di kampus. Bagi peserta, terpenting adalah praktek di lapangan.

“Apabila ada kejadian wabah, tindakan apa yang harus dilakukan, dan pelaporannya seperti apa, kemudian tindakan pemerintah dapat terukur, jadi penekanannya di praktek lapangan,”tuturnya.

Target pelatihan, kata drh Teguh, mencakup sepuluh provinsi di Indonesia, keseluruhan tenaga kesehatan hewan sebanyak 690 peserta. Semuanya akan memperoleh pelatihan sejenis, pengetahuan dan keterampilan juga sama.

“Kenapa dipilih Brebes, karena kita sudah menyelenggarakan di Jogja dan Klaten, kita juga ingin melaksanakan di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa barat, maka Brebes lah pilihannya. Untuk itu saya minta dukungan dan fasilitasi dari Pemkab Brebes,” katanya.

Lanjut drh Teguh yang juga Ketua AFKHI, pelatihan di Brebes sangat istimewa, karena biasanya pelatihan di tempat lain hanya dilatih satu fasilitator nasional lainnya lokal. Nanti di Brebes akan diampu penuh oleh fasilitator nasional sebanyak lima dokter hewan.

“Saya kira selama ini potensi yang ada sudah baik dan bagus, kendati demikian keterampilan dalam menghadapi wabah perlu diasah lagi, sehingga nanti kalau ada sesuatu yang mendadak tidak tergagap gagap,” tegasnya.

Terakhir drh Teguh menyampaikan, pelatihan di setiap daerah berbeda prakteknya karena penyakit yang dihadapi pun berbeda, nanti akan ada semacam skenario diberikan kepada para peserta. Kemudian melakukan investigasi penyakit apa, skenario ini disesuaikan dengan kejadian di wilayah, terkait dengan Brebes Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes drh Ismu Subroto menyampaikan, pelatihan merupakan upaya menyiapkan tenaga kesehatan hewan yang kompeten dalam deteksi dini penyakit hewan.

“Kali ini Brebes ikut berpartisipasi dengan menjadi lokasi pelatihan, hal ini merupakan tindak lanjut dari audiensi antara Pj Bupati Brebes dengan Dekan FKH UGM pada 8 Desember 2023 lalu,” jelasnya.

Kata drh Ismu, peserta pelatihan berjumlah 30 dokter hewan, dari Brebes 4 orang, 26 orang dari luar daerah, ada yang bertugas di dinas juga praktek mandiri. Pelatihan menitikberatkan pada langkah-langkah investigasi penyakit hewan.

“Berlangsung mulai hari ini, Jumat 12 sampai 15 Januari. Semoga pelatihan berjalan baik dan lancar,” ucapnya.

drh Ismu berharap, setelah mendapatkan pelatihan tenaga kesehatan hewan DPKH Brebes dapat melakukan pengendalian dan pencegahan penyakit hewan dengan basis surveilans dan epidemiologi secara rutin, sebagai bentuk deteksi dini dan antisipasi terhadap masuknya penyakit hewan di Kabupaten Brebes. (Hb-bay-Was)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here