Oleh : Dr. Didi Junaedi, M. A.
(Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
Kita tentu cukup akrab dengan sebuah ungkapan yang menyatakan, “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang”. Pertanyaannya, manusia mati meninggalkan…? Silakan anda isi sendiri titik-titik tersebut. Itulah pertanyaan yang harus kita semua jawab. Jawaban atas pertanyaan tersebut menunjukkan visi dan misi hidup kita di dunia ini.
Kalau kita cermati, perjalanan sejarah dunia ini dipengaruhi oleh munculnya tokoh-tokoh besar, manusia-manusia pengubah sejarah, yang kelak namanya akan terus di kenang sepanjang masa. Ya, mereka yang pernah hadir di muka bumi ini dan mampu mewarnai sejarah dunia dengan kebesaran tindakan serta sepak terjangnya yang mampu menghadirkan perubahan positif, meski kini jasadnya sudah di kalang tanah, namun namanya tetap semerbak sepanjang masa.
Sosok manusia paling fenomenal dalam sejarah dunia, yang meski sudah wafat lima belas abad yang lalu, tetapi namanya masih terus disebut, hari kelahirannya selalu diperingati, serta riwayat hidupnya masih terus ditulis serta dikaji adalah Muhammad Saw, manusia terbaik sepanjang masa, teladan umat manusia sepanjang zaman.
Sosok Muhammad Saw. begitu fenomenal, karena dia berhasil menggoreskan tinta emas dalam catatan kehidupannya, mengubah kondisi masyarakat yang penuh dengan kebiadaban, ketertindasan, ketidakadilan, kebodohan, dan kemiskinan, menjadi sebuah masyarakat yang beradab, merdeka, cerdas, egaliter, toleran, dan hidup dalam suasana penuh keadilan dan kesejahteraan.
Pelbagai catatan positif inilah yang membedakan seorang manusia dengan lainnya dalam menapaki kehidupan. Dan, ini yang terdapat pada diri Rasulullah Muhammad Saw. Sehingga pantas jika peristiwa kelahiran beliau (Maulid Nabi) menjadi momen bersejarah yang selalu lekat dalam ingatan umat Islam dan diperingati setiap tahun. Ucapan-ucapan, perilaku serta sikapnya, yang sering disebut dengan istilah hadits ditulis dan dibukukan dalam sejumlah kitab hadits. Singkatnya, meski jasad beliau sudah berkalang tanah, tetapi namanya tetap semerbak sepanjang masa.
Tokoh-tokoh besar lainnya dalam khazanah Islam, yang meski sudah wafat berabad-abad lamanya, tetapi namanya masih sering kita sebut seolah-olah mereka masih hidup antara lain: Imam Asy-Syafi’i, seorang ulama besar dalam bidang hukum Islam (fiqh) yang dikenal dengan sebutan Nashir as-Sunnah (pembela sunnah). Beliau memiliki beberapa karya monumental seperti al-Umm dan ar-Risalah, serta beberapa karya lainnya.
Nama lain yang cukup populer dan tidak asing lagi di telinga kita adalah Imam Al-Bukhari, seorang ulama besar dalam bidang hadits yang masyhur dengan karya monumentalnya al-Jami’ ash-Shahih atau dikenal dengan istilah Shahih al-Bukhari.
Selanjutnya kita juga cukup akrab dengan nama Imam Al-Ghazali, sang pembela Islam (Hujjat al-Islam), yang sangat masyhur dengan karya besarnya Ihya ‘Ulumiddin. Dan masih banyak lagi nama-nama tokoh besar dalam sejarah yang mampu memberi kontribusi besar pada zamannya, bahkan hingga saat ini, yang meski telah menghadap Allah untuk selama-lamanya, namun namanya masih terus menggema hingga saat ini, dan mungkin hingga akhir zaman nanti.
Mereka adalah sosok manusia yang tidak saja hidup untuk zamannya, tetapi juga ‘hidup’ sepanjang masa karena manfaat serta kontribusi yang mampu diberikan kepada umat manusia. Merekalah manusia-manusia yang insya Allah hidupnya berkelimpahan keberkahan, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Saya, dan juga anda, kita semua tentu berharap bahwa ketika kelak sudah meninggalkan dunia ini, ingin terus dikenang, disebut serta didoakan karena kebaikan-kebaikan kita, karena kontribusi yang kita berikan untuk umat manusia.
Betapa bahagianya, ketika kita sudah tidak ada di dunia ini, orang-orang sepeninggal kita masih memetik manfaat dari amal yang pernah kita lakukan ketika hidup, sehingga mereka pun akan terus mengingat dan menyebut nama kita serta mendoakan demi kebaikan dan kebahagiaan kita.
- Ruang Inspirasi, Selasa, 16 Januari 2024.