Hand On Community Tularkan Edukasi Memasak Benar dan Baik

0
Suasana demo masak Hand On Community Semarang di Lusiana Bakery Semarang, Selasa (2/3/2016).

Semarang, Harian Jateng – Keahlian memasak atau menjadi chef kini menjadi hal yang digandrungi oleh siapa saja tak terkecuali ibu rumah tangga dan anak muda. Tak harus menjadi chef handal, setidaknya bisa memasak untuk dirinya sendiri sudah menjadikan pengalaman yang berharga.
Seperti itulah yang terlihat pada Hand On Community, berkumpul untuk menularkan kepiawaian mengolah makanan. Lebih dari itu, jiwa sosialisasi dan dilibatkan langsung dengan turut membuat masakan bersama chef handal saat kopi darat.

“Tak sekadar berkumpul, kita tukar pikiran dan diutamakan belajar praktek langsung. Jadi benar-benar melihat langsung, tidak satu arah pembelajaran,” ujar Lavencia, pengelola Hand On Community Semarang, di sela kopi darat memasak di Lusiana Bakery Semarang, Selasa (2/3/2016).

Dikatakan Lavencia, komunitas ini lebih menekankan edukasi tentang memasak yang baik dan benar. Chef yang diundang untuk demo didtangkan biasanya jebolan dari reality show Master Chef di televisi.

“Chef yang kita undang tak sekadar memasak tapi berkomunikasi juga tentang bahan, alat dan cara pemakaian yang benar. Anggota silakan bisa langsung mengamati dan bertanya ditempat,” paparnya.

Komunitas yang beranggotakan 50 orang dan baru berjalan satu bulan ini juga mengangkat sisi bisnisnya, beberapa demo memasak seperti membuat kue, makanan besar dan aneka jenis lainnya selalu menjadi referensi bisnis bagi anggotanya.

“Tak usah buat yang susah, kebanyakan anggota juga membuat masakan dan makanan yang ringan karena untuk bisa dibuat bisnis sendiri. Itu misi kita,” tambahnya.

Ia mencontohkan, seperti saat membuat kue bakpao. Diolah sedemikian rupa maka akan memunculkan aneka olahan bakpao yang mengundang orang penasaran untuk membeli. Bahkan saat itu ada salah satu anggota yang langsung memposting hidangan tersebut di akun BBM nya, dan ada yang langsung memesan.

“Sempat keteteran juga, karena pesannya tak hanya satu atau dua biji, tapi ratusan. Lalu kita akhirnya buat bersama-sama, dan inilah fungsi lainnya dikomunitas ini. Bisa berbagi bisnis karena tak mungkin bisa dikerjakan sendiri dengan ratusa bakpao tersebut,” terangnya.

Sementara untuk mendukung kualitas bahan dan racikan bumbu, ia memakai bahan olahan bumbu asli olahan nusantara dengan nama Rempaku. “Bumbu ini sudah dipatenkan dan standar chef, sehingga kita pakai untuk olahan demo masak kita,” ujarnya.

Aneka bumbu Rempaku yang biasa dipakai yakni dalam pembuatan menu demo diantaranya teriyaki, barbeque, black paper, asam manis, dan kung paw.

“Bumbu itu berupa saus sebagai penyedap hidangan, kita akan kembangkan lagi aneka bumbu dan saus lainnya terutama masakan nusantara agar lebih mudah dalam penggunaanya bagi anggota komunitas ini,” tambah Michael Calvino, Owner Rempaku. (Red-HJ99/Ari).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here